Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Renault Dorong FIA dan WRC Beralih ke Mobil Reli Listrik

Mulai musim 2022, mobil Kejuaraan Dunia Reli (WRC) akan menggunakan mesin hibrida. Namun, Renault tak sependapat dengan ide tersebut.

Guerlain Chicherit, Renault Clio

Foto oleh: Guerlain Chicherit

Mesin hibrida merupakan hasil kombinasi antara mesin dengan pembakaran biasa dan tambahan sistem elektrik. Teknologi ini dianggap sebagai terobosan baru yang bisa diterapkan dalam WRC 2022.

Mobil bermesin hibrida diyakini lebih ramah lingkungan ketimbang yang digunakan musim ini. Hal itu sesuai dengan misi WRC yang berusaha beralih ke teknologi ramah lingkungan dan energi berkelanjutan.

Sayangnya, walaupun sudah beralih ke mesin hibrida, keputusan FIA dan WRC terkait pengembangan mobil Rally1 masih mengundang perdebatan. Kali ini, argumen datang dari pabrikan asal Prancis, Renault.

Baca Juga:

Di WRC, Renault memproduksi mobil untuk kelas Rally4 dan Rally5. Kendaraan yang mereka kembangkan adalah Clio dan A110 RGT, yang merupakan mobil dari sister brand mereka, Alpine.

Renault sendiri belum mau kembali turun di kelas utama, lantaran visi mereka masih berbeda dengan WRC. Produsen otomotif itu ingin kelas utama WRC diisi oleh mobil-mobil bertenaga listrik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Customer Racing Director Renault, Benoit Nogier. Menurutnya,  masa depan balap mobil adalah menggunakan mobil listrik, dan WRC seharusnya mulai menggunakan tenaga elektrik secara penuh.

"Visi jangka panjang kami sudah jelas. Masa depan mobil balap, termasuk mobil-mobil reli bahkan tidak akan bermesin hibrida," ujar Nogier, melansir DirtFish.

"Bagi kami, mobil-mobil generasi terbaru adalah mobil yang bertenaga elektrik. Saya pikir FIA harus lebih visioner dan memberikan perhatian lebih kepada mobil-mobil elektrik.

"Karena sudah sangat jelas, masa depan balap mobil akan diisi oleh mobil-mobil listrik. Itu yang pasti."

Kim Daldini, Renault Clio R3T, La Superba Rally Team

Kim Daldini, Renault Clio R3T, La Superba Rally Team

Foto oleh: Gea Daldini

Memang belum ada pengembangan mobil reli bertenaga listrik penuh. Tapi, setidaknya beberapa pabrikan sudah mengambil inisiatif untuk memproduksi tipe tersebut.

Salah satunya adalah Hyundai. Pabrikan asal Korea Selatan ini, bekerja sama dengan mantan pereli mereka, Haydon Paddon, mengembangkan mobil reli listrik secara penuh, yakni Hyundai Kona EV Rallycar.

Mobil reli jenis ini juga sudah diuji coba pertama kali di Selandia Baru pada Februari lalu. Seperti tipikal mobil-mobil elektrik pada umumnya, suara yang dikeluarkan oleh Kona EV Rallycar tak terlalu keras.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota Bertekad Sapu Bersih Reli Finlandia
Artikel berikutnya Kalle Rovanpera Antusias Hadapi Reli Finlandia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia