Sanksi FIA untuk Ogier dan Verstappen Bikin Tanak Bingung

Ott Tanak mengatakan sangat sulit untuk mengetahui bagaimana harus bersikap dalam wawancara setelah FIA menjatuhkan sanksi atas komentar yang dilontarkan oleh Ogier dan Verstappen.

Pereli Toyota tersebut didenda 30 ribu euro (sekira Rp504,9 juta) saat ketahuan mengumpat pada ofisial terkait debu di akhir tahap pembaukaan Reli Acropolis, awal bulan ini.

Insiden Ogier terjadi sebelum langkah FIA untuk menindak pembalap F1 yang mengumpat dalam konferensi pers resmi GP Singapura, yang mengakibatkan juara dunia tiga kali Verstappen dikenai sanksi pelayanan publik.

Pembalap Red Bull kemudian melakukan protes dengan memberikan jawaban singkat dalam konferensi pers pasca kualifikasi.

Berbicara dalam sebuah wawancara di akhir sesi setelah Shakedown Reli Cile, Kamis (27/9/2024), Tanak ditanya tentang apa yang membuatnya bersemangat menantikan acara tersebut, yang dijawab dengan jawaban samar.

"Kita lihat saja nanti bagaimana reli ini. Saat ini adalah saat yang cukup menarik, tidak tahu berapa banyak yang bisa saya katakan, tetapi saya sedang menjalani mimpi dan menikmati mobil-mobilnya," ujarnya.

"Maksud saya, ini adalah saat-saat yang aneh di motorsport, di mana Anda harus sangat berhati-hati dengan apa yang Anda katakan dan bagaimana Anda mengekspresikan emosi Anda, karena hal itu tidak diperbolehkan untuk saat ini."

Ketika ditanya apakah ia prihatin dengan arah yang diambil oleh FIA terkait wawancara dengan para pembalap, ia menjawab, "Ya, dalam reli dengan Seb dan juga di Formula 1 dan dengan semua hal ini datang bersamaan, tampaknya kami benar-benar berada di radar saat ini, jadi mari kita lihat ke mana arahnya dari sini.

"Sulit untuk mengatakan saat ini apa targetnya, mungkin promotor harus mengajak kami ke satu sisi dan benar-benar menjelaskan kepada kami apa yang mereka harapkan, tetapi untuk saat ini memberikan wawancara di akhir panggung tanpa emosi, sangat sulit untuk mengetahui bagaimana harus bertindak. Itu adalah waktu yang menarik."

Ott Tänak, Martin Järveoja, Hyundai World Rally Team Hyundai i20 N Rally1

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Menjelang reli, Tanak merupakan salah satu favorit untuk sukses di jalan berkerikil Cile setelah memenangi dua edisi sebelumnya.

Pereli asal Estonia ini meraih kemenangan edisi 2019 dengan mengendarai Toyota, sebelum memenangi pertarungan tahun lalu di jalanan berkerikil yang abrasif untuk M-Sport-Ford.

Tanak tetap berada dalam perebutan gelar juara meskipun terpaut 34 poin dari rekan setimnya, Thierry Neuville, sementara tim Hyundai memimpin klasemen konstruktor dengan selisih 35 poin dari Toyota.

"Kami harus berjuang untuk mendapatkan poin dan di kejuaraan pabrikan juga sangat ketat dan jelas Toyota bekerja sangat keras sehingga tidak mungkin memberikan banyak poin," tuturnya.

"Kami masih perlu setidaknya mencoba menyamai mereka dan mencoba mengungguli mereka. Perjalanan masih panjang dan masih banyak poin yang harus diperebutkan.

"Ini adalah reli yang sangat saya sukai, memiliki profil yang sangat bagus dan ini adalah ajang pertunjukan murni. Ini adalah tentang bagaimana kami membuat diri kami bekerja karena kami telah berjuang di permukaan seperti ini dengan mobil kami, jadi mudah-mudahan kami menemukan keseimbangan yang lebih baik untuk yang satu ini."