Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Steiner: McRae Pembalap Paling Berbakat yang Pernah Saya Temui

Bos Haas F1, Gunther Steiner, mengenang tahun-tahun ketika berkecimpung dalam Kejuaraan Dunia Reli (WRC). Colin McRae disebutnya sebagai pembalap paling bertalenta.

Colin McRae, Derek Ringer, Subaru Impreza 555

Foto oleh: LAT Images

Pria 57 tahun itu memiliki sepak terjang yang panjang di dunia balap. Sebelum bekerja di Formula 1, Steiner menangani tim reli antara 1986-2001.

Tanpa menyelesaikan kuliahnya di jurusan teknik mesin, Steiner memutuskan untuk bermigrasi dari Italia ke Belgia. Ia pun mendapat pekerjaan sebagai mekanik tim Mazda Rally Team Eropa yang berlaga di WRC.

Dua tahun kemudian, putra penjual daging tersebut pindah ke Top Run Srl dan diangkat jadi asisten manajer. Periode 1991-1996, dihabiskan Steiner di Jolly Club Lancia sebagai manajer teknik dan lanjut ke Prodrive musim berikutnya.

Pada 1998, ia direkrut M-Sport menjadi manajer proyek. Di sana, Steiner bekerja dengan McRae dan Carlos Sainz.

Dalam siniar WRC Backstories, suami Gertraud Steiner tersebut mengisahkan kesannya bekerja sama dengan McRae. Menurutnya, pereli Inggris itu satu-satunya yang punya bakat alami yang pernah ditemuinya.

Baca Juga:

“Saya bergaul dengan sangat baik dengan Colin. Saat itu, saya kira setiap orang menginginkan Colin,” ujarnya.

“Tentu ada uang dan menjadi orang Skotlandia, uang penting untuk Colin, tapi itu bukan segalanya. Saya kira Malcolm Wilson (bos M-Sport), bisa meyakinkannya tentang masa depan.

“Malcolm juga pereli jadi dia bisa menjelaskan kepada Colin, ke mana dia ingin berjalan dan karena itu, dia gabung Ford. Colin sudah matang saat itu.

“Saya kira tidak akan ada siapa pun, maksud saya selalu ada orang, tapi saya belum pernah melihat dengan talenta seperti yang dimiliki Colin kala itu. Baginya, semua alami, tidak perlu memberikan upaya ekstra untu mengendarai mobil secara kencang. Hanya ada di sana.

“Banyak orang yang bisa banyak bicara seperti saya tapi dia dapat mengemudi dengan kencang. Saya kira dia adalah pembalap paling berbakat yang pernah saya temui. Dia bagus dalam memberi (umpan balik). Jika sesuatu tidak berfungsi, dia bagus memberitahu Anda. Dia orang yang lugas.

“Untuk Colin, semua tampak wajar. Apakah itu berfungsi atau tidak dan kemudian, sisanya jadi masalah Anda.”

Steiner lantas membandingkan antara Sainz dengan pereli yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 2007 tersebut.

“Carlos cenderung mengarah ke detail dan dengan Colin itu hanya ya atau tidak. Tak ada antara. Jika tidak, maka itu masalah Anda. Itu hanya hitam atau putih,” ia melanjutkan.

“Kalau Anda bagus saat tes, sangat menyenangkan melakukan uji coba dengan Colin. Sebaliknya, jika berjalan buruk, maka akan jadi sesi menyebalkan karena dia kecewa. Dia berpikir membuang waktunya.”

Selepas jadi juara WRC 1995, McRae ditawari untuk mengemudi mobil Jordan F1. Ia berada dalam kokpit mobil tersebut di Sirkuit Silverstone pada 1996.

Steiner kini menikmati perannya di F1, ajang yang digeluti mulai 2001. Kala itu, ia bekerja dengan Jaguar selama tiga tahun dan berpetualang ke beberapa tim sebelum mendarat di Haas.

Colin McRae, Subaru Impreza 555

Colin McRae, Subaru Impreza 555

Photo by: WRC.com

Ke depannya, Steiner tak menutup kemungkinan untuk kembali ke dunia reli. Namun, tidak dalam waktu dekat.

“Jangan pernah berkata tidak. Saya sudah katakan sebelumnya, saya tidak pernah berencana jadi prinsipal tim F1 dan ternyata sampai di sini dan bekerja dengan cara saya di sana. Jadi saya tidak tahu apa yang akan datang berikutnya,” ujarnya.

“Saya tidak pernah mengatakan tidak pada apa pun. Semua bisa terjadi. Bagi saya, jika ada tantangan atau peluang, maka saya akan pergi ke sana.

“Jika ada sesuatu yang saya lihat menarik, itu bisa apa pun. Saya tidak akan katakan ya, kembali ke reli atau tidak. Saya tidak tahu.”  

Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1

Guenther Steiner, Team Principal, Haas F1

Photo by: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Toyota Hampir Pasti Pertahankan Skuad untuk WRC 2023
Artikel berikutnya Sordo Belum Punya Rencana untuk Musim 2023

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia