Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Tanak dalam Situasi Sulit Jaga Asa Juara

Dua kemenangan, yang seharusnya bisa diraih, terlepas begitu saja dari jangkauan Ott Tanak. Insiden di Portugal dan Italia membuat pereli Hyundai itu kian tertinggal dalam perburuan gelar WRC 2021.

Ott Tänak, Hyundai Motorsport

Ott Tänak, Hyundai Motorsport

Vincent Thuillier / Hyundai Motorsport

Sehari sebelum Reli Italia Sardinia bergulir, Ott Tanak meyakini dirinya semakin dekat untuk menemukan feeling sempurna di belakang kemudia Hyundai i20 Coupe WRC. Itu dibuktikannya pada leg pertama, 4 Juni 2021.

Pereli Hyundai Motorsport tersebut mendominasi. Ia memborong lima kemenangan beruntun dalam delapan SS awal. Itu membawa Tanak memimpin klasifikasi waktu dengan unggul 19,4 detik atas rekan setimnya, Dani Sordo.

Semua berjalan lancar hingga SS11 di mana Tanak mampu menjauh dengan selisih 40,5 detik dari pereli Toyota Gazoo Racing, Sebastien Ogier, yang mengambil alih posisi Sordo.

Dengan sembilan stage tersisa, Tanak sepertinya sudah tak punya hambatan untuk menyabet kemenangan. Namun saat berada di atas angin, justru petaka datang. Ia mengalami insiden pada SS12. Tanak menghantam batu.

Baca Juga:

Kecelakaan tersebut merusak mobil Hyundai i20 Coupe WRC miliknya. Tanak pun tak dapat lanjut pada hari kedua Reli Italia. Kemenangan yang sudah di depan mata kembali sirna.

Ya, itu bukan kali pertama Tanak bersama navigatornya, Martin Jarveoja, menghadapi kenyataan pahit gagal menjaga keunggulan akibat insiden yang dialami di tengah lomba. Hal sama terjadi di Portugal, bulan Mei lalu.

Ia tampil solid dengan memimpin time sheet dengan nyaman sebelum mimpi buruk mendatangi pada SS14. Tanak mengalami kerusakan suspensi belakang. Alhasil, sang pereli kehilangan peluang untuk memenangi Reli Portugal.

Insiden fatal yang dialami Tanak dalam dua reli terakhir WRC membuatnya kian tertinggal dari para rival dalam perebutan gelar. Juara dunia musim 2019 itu kini menempati posisi keempat dalam klasemen sementara WRC.

Setelah lima reli bergulir, Tanak cuma mampu mengemas 49 poin. Gapnya dengan Ogier, yang ada di puncak klasemen, adalah 57 angka, dengan Elfyn Evans (P2) 46 poin dan 28 angka dari rekan setimnya, Thierry Neuville (P3).

Secara matematis, Tanak sudah tertinggal dua reli, plus poin Power Stage dari Ogier. Mungkin terlalu gegabah langsung mencoret pereli 33 tahun tersebut dari peta persaingan juara.

Tetapi, situasinya memang sangat sulit. Dengan tujuh reli yang tersisa, Tanak tidak memiliki banyak pilihan. Ia harus bisa meraih poin semaksimal mungkin di seluruh event selanjutnya.

Ott Tänak, Martin Järveoja, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Ott Tänak, Martin Järveoja, Hyundai Motorsport Hyundai i20 Coupe WRC

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Perjuangan berat tersebut akan dimulai dalam Reli Safari Kenya pada 23-26 Juni mendatang. Ia dan Jarveoja butuh kemenangan bukan cuma demi memangkas gap poin, namun juga mengembalikan optimisme usai gagal di Portugal dan Italia.

"Mereka mungkin harus melakukan refleksi memikirkan kenapa semua itu dapat terjadi. Anda tak bisa hanya menganggapnya nasib sial. Mendominasi dua reli beruntun dan tidak ada eror fatal pengemudi," ujar eks pereli WRC, Kris Meeke.

"Ini jelas situasi yang tidak menguntungkan (Tanak dan Hyundai). Masalahnya, dua reli secara berturut-turut. Mereka harus melakukan sesuatu. Kita hanya bisa berspekulasi, namun dua kali beruntun bukanlah suatu kebetulan."

Tanak pastinya memikirkan hal serupa dengan Meeke, meskipun tidak pernah mengakuinya ke publik. Apalagi bukan kali pertama ia mengalami masalah mekanis musim ini. Hyundai adalah tim peraih gelar konstruktor 2019 dan 2020. Tentu mereka juga akan mencari tahu.

"Menurut saya, kami jelas sudah kehilangan dua kemenangan. Namun itu bukan berarti kami cuma akan menangis. Kami bekerja keras untuk mengetahui masalahnya lalu memperbaiki mobil," ujar Andrea Adamo, prinsipal Hyundai, kepada DirtFish.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hyundai Perlu Tingkatkan Daya Tahan i20 Coupe WRC
Artikel berikutnya Ogier Berada di Level yang Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia