WRC: Tanak Mau Rebut Kemenangan dari Rovanpera

Rovanpera memborong delapan kemenangan dari 15 etape WRC Kroasia. Pereli Toyota Gazoo Racing mencatatkan 2 jam 14 menit 54,5 detik.

Sementara, Tanak berada di belakangnya dengan selisih 19,9 detik. Pembalap Estonia tersebut mendominasi pada SS11, sedangkan Rovanpera mengalami ban kiri depan bocor.

Tanak melihat musuh utamanya di seri ketiga Kejuaraan Dunia Reli itu, tertekan pada Special Stage (SS) 16.

“Sore ini kami mencoba tapi tidak ada keyakinan dan feeling untuk melaju hingga batas. Dia (Rovanpera) membuat pernyataan dan pastinya ada banyak kecepatan,” katanya.

“Kita lihat saja, dengan cara bahwa itu bagus jika dia perlu untuk melakukan statemen ini. Itu artinya dia mesti mengebut.

“Kondisi menjadi lebih bersih dan mudah tapi kami masih kurang sedikit kecepatan. Saya tidak gembira dengan posisi kedua tapi sekarang, dengan kecepatan yang mereka (Rovanpera) miliki dan apa yang kami miliki, risiko ekstra tidak membayar dividen saya kira, tapi kita lihat saja.”

Hyundai menempatkan dua wakilnya di empat besar. Thierry Neuville menghuni peringkat keempat, di belakang Craig Breen, pereli M-Sport.

Pereli Belgia tersebut terpaut 1 menit 18,3 detik dari Rovanpera. Padahal, pada etape keempat, selisih waktu mereka hanya 12,5 detik.

Namun, problem pada alternator memaksa Neuville dan navigatornya Martijn Wydaeghe mampir ke service park yang berjarak 800 meter. Alhasil, mereka telah melapor dan dikenai penalto 40 detik.

Penderitaan berlanjut ketika mengebut dengan kecepatan hampir dua kali lipat dari yang disyaratkan, 80 km/jam. Neuville dijatuhi penalti satu menit dan denda 1.900 euro (sekira Rp29.7 juta). Hyundai ingin mengajukan banding.

Pada Minggu (24/4/2022), Hyundai tinggal menyisakan dua wakiil setelah Oliver Solberg mengalami kecelakaan dalam kecepatan tinggi di SS 9. Mobil i20N terbakar setelah menabrak pohon.

Baca Juga:

“Mobil masaih dikarantina setelah api mengaktifkan lampu merah pada hibrida, yang mana itu normal dan dalam situasi ini, ada proses keselamatan FIA yang ditentukan, sehingga mobil harus masuk karantina dan dicek FIA dan (pabrikan perangkat hibrida) Compact Dynamics untuk mendeklarasikan bahwa itu benar-benar aman,” kata deputi direktur tim Hyundai, Julien Moncet.

“Namun demikian, saya kira tidak bahwa kami akan melihat Oliver lagi besok.”

Solberg kecewa dengan insiden yang dialaminya meski ia beruntung tidak mengalami cedera apa pun.

“Bagian belakang menjadi sedikit ringan saat saya melewati puncak dan saya pikir bisa mengendalikannya dan kemudian jatuh. Itu meluncur begitu saja dan sungguh disayangkan, kami menabrak pohon.

“Kami kira mobil baik-baik saja tapi kemudian itu terbakar. Kami keluar dari mobil dan tiba-tiba timbul api sehingga kami sedikit terkejut.

“Butuh waktu untuk memadamkannya karena kami hanya memiliki satu alat pemadam kebakaran, jadi kami tidak bisa memadamkan sendiri. Kami harus menunggu truk pemadam kebakaran dan kami hanya berdiri di sana dan melihat mobil terbakar.

“Seandainya tidak terbakar, kami bisa melanjutkan balapan pada Minggu,” ia menandaskan.