Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Teknisi Dituntut Siasati Kecepatan Mobil di WRC 2022

Regulasi teknik baru yang akan diterapkan di Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2022 dimaksudkan untuk membuat ajang ini selangkah lebih maju.

Sébastien Ogier, Julien Ingrassia, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota Yaris WRC

Foto oleh: Toyota Racing

Itulah tujuan dari digantinya mobil spesifikasi World Rally Car (WRC) yang dimulai 1997 dan terus diperbarui hingga terakhir memakai aturan 2017, dengan Rally1.

Mobil Rally1 akan mengusung mesin hybrid karena juga menggunakan motor listrik yang menghasilkan tenaga tambahan 100 kW (134,1 bhp) – setara 135,9 dk – dari mesin mesin 1.6 L turbocharged inline-4.

Yang menjadi pertanyaan, apakah pembaruan spesifikasi pada mobil Rally1 hybrid ini otomatis membuat mobil-mobil di WRC 2022 nanti akan lebih cepat dibanding saat ini?

Hukum fisika menunjukkan fakta sederhana. Bobot kosong – tanpa dua pereli dan hanya menambah satu ban cadangan – mobil WRC saat ini adalah 1.175 kg. Sedangkan tenaga yang dihasilkan mesin 1.600 cc turbo antara 310 sampai 380 dk.

Tahun depan, berat baterai untuk e-motor pada mobil Rally1 sekira 100 kg. Tenaga yang bisa ditambah diperkirakan bisa mencapai 150 bhp (150,2 dk).

Dari angka-angka di atas, rasio power-to-weight, mobil Rally1 memang ada peningkatan dibanding spesifikasi WRC. Tetapi secara keseluruhan, mobil Rally1 akan lebih lambat.

Pasalnya, perhitungan di atas belum termasuk pengaruh peranti-peranti aerodinamika yang selama ini digunakan untuk meningkatkan gaya tekan (downforce) mobil.

Dengan paket mobil yang lebih lambat ini, para teknisi bakal dipusingkan karena para pereli sebelumnya pasti menginginkan mobil yang lebih cepat dengan aturan baru ini.

Baca Juga:

“Mobil pasti akan sangat berbeda. Pertama, kami harus memberi pengertian soal produksi mobil dalam kondisi kenormalan baru ini,” ucap Tom Fowler, Direktur Teknik Toyota Gazoo Racing WRT.

Ketika spesifikasi WRC diubah dari 2016 ke 2017, para pereli menyambut gembira karena mobil memang menjadi lebih kencang, di antaranya berkat diameter turbo restrictor diubah dari 33 menjadi 36 mm dan berat kosong dikurangi 25 kg.

“Belum lagi banyaknya peranti aerodinamika yang dipasang. Pastinya menyenangkan bagi pereli saat berganti mobil dari yang lambat menjadi cepat,” tutur Fowler.

Dengan regulasi mobil Rally1, mobil akan kehilangan beberapa peranti aerodinamika, bobot bertambah (lebih berat), dan pastinya sistem aliran tenaga dari mesin ke roda juga akan berubah.

“Jadi, untuk memastikan bisa memenuhi ekspektasi pereli bisa mendapatkan mobil yang mereka inginkan, bakal menjadi tantangan berat bagi teknisi,” kata Fowler.

WRC pada dasarnya memindahkan mobil dari titik A ke B secepat mungkin. Meskipun begitu, hitung-hitungan untuk memodifikasi mobil sangatlah rumit.

“Anda harus melihat data waktu tercepat di trayek khusus (SS). Medan lomba dan SS juga relatif tidak banyak berubah. Intinya, kami harus mempelajari perkembangan waktu tempuh di satu lomba dalam 20 tahun terakhir,” kata Tom Fowler.

Kendati demikian, Fowler yakin masih banyak area mobil yang bisa dikembangkan untuk menutupi kelemahan mobil spesifikasi Rally1 tahun depan.

“Yang terpenting, untuk menghadapi tantangan membuat Rally1 ini, seluruh anggota tim harus memiliki pola pemikiran yang sama,” ujar Tom Fowler.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pabrikan Baru Diperkirakan Masuk WRC Setelah 2022
Artikel berikutnya Suninen Konfirmasi Bakal Turun dalam Reli Arctic

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia