Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos M-Sport Ingatkan WRC Tak Perlu Tiru F1

Prinsipal M-Sport Ford, Richard Millener, mengingatkan World Rally Championship (WRC) dan Formula 1 sepenuhnya berbeda. Jadi mereka tak bisa meniru konsep balap jet darat sepenuhnya.

Pierre-Louis Loubet, Vincent Landais, M-Sport Ford World Rally Team Ford Puma Rally1

Foto oleh: Team M-Sport

Tahun ini, WRC memulai era baru dengan mengusung mobil hybrid yang mereka beri nama Rally1. Selain ditenagai oleh mesin konvensional, saat ini terdapat motor listrik yang dapat memberikan tenaga tambahan.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan WRC terhadap lingkungan, demi menciptakan udara bersih dan bebas emisi.

Terlepas dari upaya mereka yang lebih memperhatikan kelestarian lingkungan, belakangan muncul gagasan untuk meniru konsep F1 yang disuarakan beberapa pihak. Pro-kontra pun tak bisa dihindari.

Miller menjadi salah satu yang meminta WRC harus tetap berada di jalurnya dan tak berusaha mengikuti kejuaraan lain.

“WRC tak perlu berusaha untuk menjadi seperti Formula 1,” kata Millener kepada Motorsport.com.

“Saya pernah menghadiri beberapa grand prix dan itu sangat hebat, tapi sebagian besar karena saya mengenal orang-orang di dalamnya. Tapi sulit untuk masuk F1.”

Richard Millener juga menyoroti aturan ketat di Formula 1 yang mempersulit penggemar untuk mendekati mobil balap dan pembalap. Meski mendapatkan pass VIP, penggemar hanya bisa memandangnya dari dekat dan tak diizinkan untuk menyentuhnya.

Hal tersebut sangat berbeda dengan WRC yang mengizinkan penggemar untuk melihat mobil lebih dekat, bahkan menyentuhnya.

“Di Reli, Anda bisa melihat seluruh etape, di mana pun pada area yang dikhususkan untuk publik yang dijamin keamanannya. Anda bisa bergerak ke mana pun, Anda tidak hanya duduk di grand stand,” ujarnya.

Baca Juga:

Pria asal Inggris itu mengapresiasi kesuksesan Formula 1 dalam menarik massa yang begitu besar. Tapi, ia menyayangkan ajang balap jet darat itu hanya terkonsentrasi pada ruang yang sangat kecil.

“Di reli, situasinya benar-benar berbeda. Ada banyak orang yang tersebar di ratusan kilometer,” ucapnya.

“Saya ingat di Argentina beberapa tahun yang lalu, bahwa dalam satu Special Stages ada lebih dari 200 ribu orang yang menyaksikan secara langsung. Dua ratus ribu! Itu hanya bisa dilihat dalam reli.

“Kami tidak ingin menjadi seperti Formula 1. Kami memiliki kemungkinan melalui pusat kota, melalui kota-kota kecil dan melakukannya dalam mode listrik.

“Kami juga dapat menunjukkan mobil kepada anak-anak, kepada anak muda, mencoba untuk lebih dekat dengan mereka juga, karena ini adalah mobil yang berasal dari kendaraan jalan.”

Perbedaan besar yang membuat Richard Millener menolak WRC menjadi seperti Formula 1 adalah lokasi digelarnya perlombaan.

“Kami dapat mengubah lintasannya, dari aspal, salju, kerikil. Kami juga melewati pepohonan, antar kota, melalui pedesaan, bukit, gunung, dan lain-lain,” katanya.

“Di sana kami terhubung dengan pemandangan yang indah. Saya tidak tahu apakah reli adalah seri terbaik, tetapi menurut saya reli, sebagaimana adanya, sangat bagus.”

Pierre-Louis Loubet, Vincent Landais, M-Sport Ford World Rally Team Ford Puma Rally1

Pierre-Louis Loubet, Vincent Landais, M-Sport Ford World Rally Team Ford Puma Rally1

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Skoda Fabia RS Rally2: Performa Lebih dan Downforce Dobel
Artikel berikutnya Shane Van Gisbergen Berdebut di WRC Selandia Baru

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia