Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
WRC Rally Japan

WRC Jepang: Evans Unggul di Tengah Kondisi Buruk

Elfyn Evans selamat dari kondisi basah ekstrem yang menyebabkan dua mobil Rally1 rusak. Ia pun unggul dari pereli Hyundai, Thierry Neuville, pada Jumat (17/11/2023) pagi.

Elfyn Evans, Scott Martin, Toyota Gazoo Racing WRT Toyota GR Yaris Rally1

Pereli Toyota ini tampil sebagai yang terbaik di kelasnya dalam kondisi paling menantang dan berbahaya yang pernah  mereka alami musim ini.

Evans melesat dari posisi kesembilan setelah pertandingan super spesial pada Kamis malam untuk merebut keunggulan dari Neuville dengan selisih waktu 26,0 detik setelah memenangi dua etape di pagi hari. Penyelenggara terpaksa membatalkan Special Stage (SS) terakhir karena alasan keamanan dengan kondisi cuaca buruk yang membuat helikopter medis tidak bisa terbang.

Sebastien Ogier dari Toyota mengakhiri putaran di urutan ketiga (+42,6 detik) di depan juara WRC2 Andreas Mikkelsen yang melakukan aksi memukau dengan mengalahkan mobil Rally1 dengan Skoda Rally2-nya.

Juara dunia Kalle Rovnapera berada di urutan kelima, terpaut 1 menit 36,4 detik dari pereli WRC2 Nikolay Gryazin yang berada di urutan keenam, di depan pereli Hyundai Esapekka Lappi dan pereli M-Sport, Ott Tanak. Dani Sordo dari Hyundai dan Adrien Fourmaux dari M-Sport mengundurkan diri setelah mengalami kecelakaan di SS dua.

Hujan deras yang diperkirakan akan turun ditambah dengan dedaunan dan jarum pinus di permukaan jalan menciptakan kondisi seperti es yang membuat para pembalap harus berhati-hati.

Ada drama sejak awal di etape kedua (Isegami's Tunnel, 23.67km) saat Sordo terkunci dan menggesek pepohonan yang memaksa pereli Spanyol itu untuk berhenti di etape yang sama di mana i20N-nya terbakar 12 bulan lalu. Baik pembalap maupun co-driver Candido Carrera tidak mengalami cedera dalam insiden tersebut.

Beberapa saat sebelumnya, Toyota Katsuta mengalami kecelakaan di lokasi yang sama setelah sebelumnya mencatatkan waktu tercepat pada etape pertama. Pembalap favorit lokal ini berhasil mencapai akhir etape namun kehilangan waktu lebih dari dua menit karena radiatornya rusak dan harus diperbaiki di ruas jalan berikutnya.

Fourmaux dari M-Sport tidak seberuntung itu, ia juga keluar dari jalur di titik yang sama sehingga panitia mengibarkan bendera merah.

Sebelum drama tersebut, waktu referensi telah ditentukan oleh Evans, yang melakukan upaya keras dari posisi kedua, untuk mencatatkan waktu 32,3 detik lebih cepat dari Rovanpera, yang menghadapi kondisi jalan paling kotor.

Baca Juga:

Evans meraih kemenangan dengan selisih 4,0 detik dari rekan setimnya di Toyota, Ogier, sementara Neuville berada di urutan ketiga tercepat dengan selisih waktu 20,8 detik.

"Sangat mengerikan. Saya merasa sangat lambat di banyak tempat, tetapi juga di sisi lain saya merasa sangat cepat. Mustahil untuk menilai," kata Evans.

Yang tak kalah mengesankan adalah Mikkelsen, pereli asal Norwegia ini mencatatkan waktu tercepat keempat, mengalahkan pereli Rally1 Rovanpera, Tanak, Lappi dan Katsuta.

Kurangnya jarak pandang di etape ketiga (Inabu Dam, 19,38 km) menambah tantangan karena beberapa kru Rally1 berjuang dengan kaca depan yang berkabut.

Meskipun menghadapi tantangan untuk melihat jalan, Evans berhasil meraih kemenangan di etape kedua, menyelesaikan tes lebih cepat 10,1 detik dari Neuville untuk semakin memperlebar keunggulannya.

Neuville menyatakan bahwa kondisi tersebut "sangat berbahaya" dan mengakui bahwa ia tidak pernah setakut ini di dalam mobil reli.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai i20 N Rally1

Photo by: McKlein / Motorsport Images

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai i20 N Rally1

Mikkelsen melanjutkan awal yang mengesankan dalam reli ini dengan mencatatkan waktu terbaik ketiga karena ia diuntungkan oleh kaca depan mobil Skoda yang lebih jernih. Ia hanya terpaut 16 detik lebih lambat dari Evans.

Pereli WRC2 lainnya, Gregoire Munster, berada di urutan keempat di depan ayah Kastuta, Norihiko Katsuta, sementara Ogier finis P6, dengan catatan waktu 38,8 detik lebih lambat. Rovanpera dan Lappi kehilangan waktu lebih dari satu menit di atas panggung, sedangkan Tanak kehilangan waktu hampir tiga menit setelah dipaksa berjongkok di dalam Puma untuk mengintip melalui kaca depan.

"Sejujurnya saya merasa cukup mabuk laut," canda Tanak. "Itu dimulai pada etape sebelumnya. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya rasa tidak ada alasan untuk mengemudi seperti ini."

Takamoto Katsuta berhasil membujuk mobil GR Yaris-nya yang rusak untuk finis dengan kehilangan waktu 1 menit 50 detik.

Para kru kembali bekerja setelah panitia membatalkan etape empat. Pengulangan etape dijadwalkan pada sore hari sebelum kembali melaju di sekitar Toyota Stadium yang sangat spesial.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lappi Ikut Program Paruh Waktu Hyundai di WRC 2024
Artikel berikutnya WRC Jepang: Penyelenggara Kibarkan Bendera Merah

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia