WRC Mengerucutkan Calon Bintang Reli Wanita Masa Depan

WRC meluncurkan program pengembangan pereli wanita dengan harapan dapat menemukan bakat-bakat baru dan meningkatkan partisipasi wanita dalam olahraga ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, para wanita telah menikmati kesuksesan dalam mengemudi bersama dengan Reeta Hamalainen dan Enni Malkonen yang memenangi gelar juara dunia masing-masing di WRC2 dan WRC3 pada 2022. Namun, runner-up musim 1982, Michele Mouton, masih menjadi wanita terakhir yang memenangkan putaran kejuaraan, yaitu pada 42 tahun yang lalu.   

Pendaftaran para pereli berusia 27 tahun ke bawah dari seluruh dunia telah diterima, sehingga penyelenggara kejuaraan membentuk 15 finalis - yang mewakili 13 negara - yang akan melaju ke tahap berikutnya.

Para pereli ini akan mengikuti pemusatan latihan selama tiga hari di markas M-Sport Polandia, Krakow, mulai 6-18 September, di mana mereka akan menjalani serangkaian tantangan untuk menguji kesiapan reli, pengetahuan mekanik, pengetahuan media, dan kemampuan mengemudikan kendaraan di berbagai jenis lintasan. 

Tiga peserta yang lolos akan dipilih oleh panel juri untuk berkompetisi di Rally Eropa Tengah, yang akan menjadi tuan rumah putaran terakhir WRC 2024 pada 17-20 Oktober. Ketiganya akan mengendarai mobil Ford Fiesta Rally3.

Setelah Rally Eropa Tengah, seorang pereli akan dipilih untuk mengikuti kampanye dengan dukungan penuh di FIA Junior WRC 2025. 

Para finalis yang terpilih adalah: Lyssia Baudet (Belgia),  Emma Chalvin (Prancis), Ann Felke (Jerman), Joanna Hassoun (Lebanon), Mako Hirakawa (Jepang), Hannah Jakobsson (Swedia), Suvi Jyrkiainen (Finlandia), Luz Marina (Spanyol), Nuria Pons (Spanyol), Aoife Raftery (Irlandia), Claire Schonborn (Jerman), Madelyn Tabor (Amerika Serikat), Alexandra Teslovan (Rumania), Hanna Lisette Aabna (Estonia), dan Dorka Zagyva (Hungaria).

"Kami benar-benar kewalahan dengan jumlah dan kualitas para pendaftar," ujar Direktur Senior Olahraga WRC Promotor Peter Thul. "Memilih 15 besar merupakan tugas yang sangat menantang dan ada beberapa keputusan yang sulit diambil. 

"Kami tidak ingin para kandidat yang belum beruntung berkecil hati dan kami berharap mereka akan mendaftar lagi di masa depan karena kami benar-benar berkomitmen untuk program ini selama beberapa tahun. Kami sekarang bersemangat untuk fokus pada pemusatan latihan bulan depan."