Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

WRC Portugal: Rovanpera Akhiri Paceklik, Neuville Didenda Rp160 Juta

Kalle Rovanpera lega akhirnya kembali merasakan kemenangan usai menjuarai WRC 2022. Sementara, Thierry Neuville didenda 10 ribu euro (Rp160 juta) dalam Reli Portugal.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai World Rally Team Hyundai i20 N Rally1

Foto oleh: McKlein / Motorsport Images

Pereli Hyundai Motorsport finis di urutan kelima, terpaut 8 menit 22,5 detik dari Rovanpera, setelah masalah turbo yang membuat mereka kehilangan kesempatan naik podium, setelah mengawali hari dengan berada di urutan ketiga secara keseluruhan.

Sebagai pelengkap akhir yang mengecewakan dari reli mereka, steward FIA mengeluarkan denda yang harus dibayar Neuville dan navigatornya Martijn Wydaeghe akibat gagal menyerahkan catatan waktu mereka di stage 17.

Sesuai dengan peraturan, tidak adanya cap atau tanda tangan pada setiap kontrol, tidak adanya catatan waktu pada suatu kontrol atau tidak menyerahkan kartu waktu pada setiap kontrol, maka pereli yang bersangkutan akan dianggap mengundurkan diri dari reli pada titik kontrol tersebut.

Karena khawatir dengan masalah turbo, Wydagehe mengambil foto dashboard i20 N untuk dikirimkan ke teknisi tim dan lupa menyerahkan kartu waktu sebelum Neuville keluar dari kontrol.

Wydaeghe awalnya mengklaim bahwa ia telah menyerahkan kartu waktu sebelum meminta maaf atas kelalaiannya di hadapan para steward, mengakui bahwa ia lupa prosedur ini karena berada di bawah tekanan.

Mengingat situasi yang dihadapi para kru, para steward menggunakan kebijaksanaan mereka dengan memberikan denda dan bukannya diskualifikasi dari acara tersebut.

Berkaca pada masalah turbo hari Minggu, Neuville yakin bahwa masalahnya bisa saja berasal dari kesalahan manusia.

Baca Juga:

"Itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan turbo, sepertinya mungkin ada kesalahan kecil manusia kemarin dan kami mengalami problem langsung setelah meninggalkan parc ferme," pereli Belgia menambahkan.

"Itu tidak bisa diperbaiki, kami hanya mencoba mengoptimalkan kekuatan mesin untuk mendapatkan hasil maksimal, tetapi tidak banyak.

"Ini tidak terkait (dengan asap yang keluar dari i20 miliknya di zona media Sabtu malam) karena semua bagian itu telah diganti dan entah bagaimana itu terkait karena ketika kami memasang bagian baru, kesalahan telah dilakukan."

Selain denda Neuville dan Wydaghe, rekan setimnya, Dani Sordo, yang berada di posisi kedua, juga dikenai denda 1.000 euro karena mengenakan topi pribadi, bukan topi dari promotor saat naik podium.

Steward juga menambahkan denda penangguhan sebesar 15 ribu euro untuk sanksi ini dengan catatan tidak ada lagi pelanggaran terhadap peraturan tersebut musim ini.

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai World Rally Team Hyundai i20 N Rally1

Thierry Neuville, Martijn Wydaeghe, Hyundai World Rally Team Hyundai i20 N Rally1

Photo by: McKlein / Motorsport Images

Rovanpera Menunggu Lama

Rovanpera merebut trofi dengan keunggulan hingga 54,7 detik dari Dani Sordo dan meraih poin maksimal usai menguasai Power Stage.

Juara WRC 2022 mengalami awal yang sulit karena baru meraih satu podium dari empat putaran musim ini. Sukses terakhirnya terjadi pada Oktober tahun lalu saat ia meraih gelar dari WRC Selandia Baru.

Pereli asal Finlandia ini tetap berada di tengah-tengah perebutan gelar juara dengan finis P4 di Swedia, Meksiko dan Kroasia, di mana posisi di jalan raya dan ketidakberuntungan telah menghambat upayanya.

Ketika ditanya apakah ia merasa lega bisa kembali naik podium teratas, ia menjawab, "Ya, ini sudah terlalu lama, tetapi saya tahu ketika kami mendapatkan akhir pekan yang bersih dan perjalanan yang baik, kami akan kembali ke permainan. Senang rasanya bisa berada di sini dan kembali.

"Semuanya berjalan seperti yang seharusnya dengan mobil, jadi kami kembali ke permainan dan terus maju. Anda selalu merindukan perasaan ketika Anda tidak berada di sana dan senang rasanya bisa kembali."

Saat diwawancarai di akhir etape terakhir, Rovanpera dengan cepat memuji co-driver Jonne Halttunen, yang telah membantunya melewati beberapa bulan yang sulit.

"Sudah terlalu lama menunggu, tapi akhirnya kami kembali," ia menandaskan.

"Saya harus mengucapkan banyak terima kasih kepada Jonne dan tim. Mereka terus mendorong dan terus maju. Saya juga harus berterima kasih kepada teman baik saya, Arttu. Saya mengalami kesulitan sejak akhir tahun lalu secara pribadi, dan ia terus mendorong saya untuk bangkit."

Meskipun berhasil menguasai jalannya reli, Rovanpera masih haus akan poin maksimal dari Power Stage, yang ia raih dengan mengalahkan Ott Tanak dari M-Sport dengan selisih waktu 0,7 detik. Dengan demikian, ia akan menuju Sardinia dengan keunggulan 17 poin di klasemen kejuaraan.

"Saya ingin meraih poin sebanyak mungkin karena saya tahu kami harus membuka jalan di Sardinia jika kami finis seperti ini (dengan kemenangan)," imbuhnya. "Saya berusaha keras di Power Stage, itu tidak sempurna tapi sudah cukup."

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Abiteboul Tak Keberatan Hyundai Terapkan Team Order di WRC Portugal
Artikel berikutnya Tanggapi Neuville, WRC Undang Pereli Bahas Perbaikan Kompetisi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia