Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions

Dominique Aegerter Minta Maaf Berperilaku Tidak Sportif

Dominique Aegerter mengaku bersalah karena tidak sportif dalam Race 1 WSSP Ceko. Akibatnya, rider Ten Kate Yamaha itu dilarang mengikuti balapan kedua. Posisinya di puncak klasemen pun terancam.

Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Pertarungan gelar Kejuaraan Dunia Supersport (WSSP) 2022 berubah dramatis setelah apa yang terjadi selama akhir pekan di Autodrom Most, Republik Ceko.

Saat pembalap Evan Bros. WorldSSP Yamaha Team Lorenzo Baldassarri berhasil mengklaim kemenangan ganda, pemimpin klasemen Dominique Aegerter justru menjalani akhir pekan yang sangat buruk.  

Rider asal Swiss itujadi salah satu korban dalam tabrakan yang melibatkan lima pembalap di Tikungan 1 pada lap pertama Race 1, Sabtu (30/7/2022). Ia lalu dinyatakan tidak fit untuk lomba hari Minggu.

Usai dilakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit setempat oleh Chief Medical Officer (CMO), hasilnya diduga Aegerter mengalami gegar otak akibat insiden.

Meski begitu sang pembalap merasa kondisinya baik-baik saja. Aegerter dan Ten Kate Yamaha berusaha agar penilaian medis berubah sehingga bisa ikut Race 2.

Baca Juga:

Tetapi setelah investigasi yang dilakukan, Steward Panel FIM WSBK memutuskan untuk memberi sanksi larangan tampil dalam balapan kedua di Most kepada Aegerter karena perilaku yang tidak sportif.  

Ia dinilai melakukan simulasi situasi medis untuk menunda proses pemulihan dengan tujuan agar Race 1 dihentikan. Upayanya itu gagal karena perlombaan bisa berlanjut dan dimenangi oleh Baldassarri.

Belakangan tuduhan tersebut diakui oleh juara dunia bertahan WSSP kepada Steward FIM. Aegerter lalu menyampaikan permintaan maaf lewat siaran pers yang dikeluarkan oleh Ten Kate Racing Yamaha.

“Pertama-tama, saya minta maaf atas semua situasi yang muncul setelah insiden dalam Race 1. Karena itu kondisi yang sangat sibuk, saya tidak bersikap dengan benar dan membuat kesalahan,” ujarnya.

“Ada banyak tekanan, adrenalin dan juga emosi. Saya tidak pernah ingin menempatkan orang lain dalam bahaya. Saya meminta maaf untuk itu,” tambah Aegerter.

Ia berharap bisa menebus kesalahannya di Magny-Cours, Prancis, setelah libur musim panas, September mendatang. Aegerter menegaskan tetap fokus untuk dapat mempertahankan gelar WSSP musim ini.

Lorenzo Baldassarri, Evan Bros.WorldSSP Yamaha Team, Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Lorenzo Baldassarri, Evan Bros.WorldSSP Yamaha Team, Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pria 31 tahun tersebut memang masih memuncaki klasemen sementara. Tetapi posisinya menjadi tidak menguntungkan. Sebelum Most, ia unggul 64 poin atas Baldassarri. Kini gap mereka hanya 14 angka.

“Kejuaraan belum selesai, fokus kami kini menghadapi paruh kedua musim di mana saya, bersama tim, akan bekerja keras untuk tampil sebaik mungkin,” ucapnya.

“Saya berterima kasih kepada tim, semua sponsor, keluarga, teman, fans dan semua orang atas dukungan tanpa syarat mereka. Kami tidak menyerah. Sampai jumpa di Magny Cours,” kata Aegerter.

Bos Ten Kate Yamaha Kervin Bos pun menyesalkan apa yang terjadi, tetapi ia tidak ingin menyalahkan Dominique Aegerter. Baginya hal terpenting sang rider sudah minta maaf dan kini fokus ke depan.

“Tentu saja sangat disesalkan atas apa yang terjadi. Jelas banyak faktor yang memengaruhi terjadinya ituasi ini. Kami menerima kemunduran ini dan akan bekerja keras untuk bangkit di Magny-Cours.”  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rekor Iker Lecuona di WSBK Terhenti karena Masalah Ban
Artikel berikutnya Raihan Scott Redding di Most Validasi Progres BMW

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia