Ahmad Yudhistira bakal debut Superstock 1000

Yudhistira, saat ini berkompetisi di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas SuperSports 600cc, mendapat tawaran tampil sebagai wild card dalam dua balapan STK1000 di Portugal dan Prancis. Ia juga bakal membalap di kejuaraan CIV Italia (Mugello dan Vallelunga).

Mengenai awal mula keikutsertaan, pembalap asal Binuang, Kalimantan Selatan itu mengungkapkan, ia dikenalkan oleh temannya dengan pemilik tim Kawasaki C.M. Racing saat gelaran ARRC Sentul beberapa musim lalu. Gayung bersambut, Yudhistira mendapat lampu hijau balapan di STK1000.

“Pemilik tim ingin melakukan proyek besar di Superstock 1000, tapi dengan catatan pembalap Indonesia. Waktu itu pemilik tim datang ke Sentul sekalian mencari dan bernegosiasi dengan sponsor lokal. Saya dikenalkan oleh teman saya, Ali Yusuf,” tuturnya kepada Motorsport.com.

“Kenapa saya yang dipilih? Karena tim ini juga didukung Kawasaki Eropa, dan satu-satunya pembalap di Indonesia yang menggunakan motor balap Kawasaki adalah saya,” imbuhnya.

Jelang balapan STK1000 di Portimao, Portugal akhir pekan ini, Yudhistira mengaku telah melakukan berbagai persiapan. Ia berlatih di Mugello, Senin (10/9), untuk membiasakan dirinya beradaptasi dengan karakter sirkuit Eropa, serta bagian dari proses adaptasi.

“Ya, saya sudah tes di Mugello. Bukan tes privat, tapi tes ramai-ramai dengan pembalap lainnya. Tesnya set-up dengan spek motor dan ban Pirelli. Cukup positif. Catatan waktu 1 menit 58 detik. Tidak terlalu jelek, walau sempat ada kendala elektronik, jadi saya tidak bisa cetak waktu terbaik,” terangnya.

“Dari tes di Mugello ini saya jadi tahu arah balap yang dituju, terutama untuk gaya balap seperti apa ketika turun balapan nanti,” tandas pembalap berusia 25 tahun itu.

Ditanya apakah ada perasaan tertentu, atau justru merasa bersemangat menghadapi debut STK1000, Yudhistira menjawab: “Campur aduk rasanya. Sudah lama sekali, bertahun-tahun saya ingin balapan di Eropa. Ingin merasakan seperti apa kejuaraan balap Eropa.

“Saya juga ingin tahu level skill saya dengan para pembalap Eropa, dan akhirnya menjadi kenyataan sekarang. Saya sendiri agak gugup, karena ini pengalaman pertama. Saya belum tahu seperti apa Portimao. Belum kenal trek dan kadang-kadang saya main di PlayStation 4,” ucapnya.

Perihal calon rival di STK1000 – di antaranya pemuncak klasemen sementara Markus Reiterberger, serta Maximilian Scheib dan Riccardo Russo – Yudhistira rupanya tidak terlalu memikirkannya. Yang terpenting adalah finis balapan, juga sambil berharap meraup poin.

“Saya sudah tahu STK1000, karena sering nonton balapannya. Bukan mempertimbangkan siapa lawan saya, tetapi saya harus cepat beradaptasi, cepat menemukan set-up, dan semoga bisa bertarung melawan pembalap-pembalap lainnya,” tukasnya.

“Untuk target, saya belum punya gambaran seperti apa. Saya akan berusaha mendapat poin, tentunya juga finis balapan. Setelah itu target ke depannya adalah tampil di CIV Mugello,” ujar Yudhistira menutup pembicaraan.