Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Ana Carrasco, Si Pembeda dalam Dunia Balap Motor

Ana Carrasco menjadi pembeda dalam dunia balap motor saat menjuarai World Supersport 300 (WSSP300) 2018. Kini, dirinya bertekad kembali tampil di ajang tersebut.

Ana Carrasco, Kawasaki Provec WorldSSP300

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Carrasco sebenarnya memulai karier balap motornya pada ajang Moto3. Ia menjalani debutnya pada musim 2013 dengan menunggangi motor KTM.

Sebagai rookie, rapornya bisa dibilang kurang memuaskan. Wanita yang saat itu berusia 15 tahun hanya bertengger di peringkat ke-21 klasemen akhir pembalap.

Namun, ada satu catatan yang akan selalu ia ingat. Pada seri Moto3 Malaysia musim itu, Carrasco finis di peringkat ke-15.

Secara kasat mata, catatan tersebut bukanlah sebuah pencapaian istimewa. Akan tetapi, Carrasco menjadi wanita pertama yang mencetak poin di Grand Prix sejak 2001. Saat itu, Katja Poensgen, finis di peringkat ke-14 kelas 250cc.

Setelah momen bersejarah tersebut, performa Carrsco tak kunjung meningkat. Musim 2014 dan 2015, rider kelahiran Murcia ini tak mencetak satu poin pun.

Baca Juga:

Dianggap tak berprestasi, ia pun terpaksa keluar dan mencari kompetisi lain yang lebih cocok dengan karakternya.

Carrasco akhirnya menemukan performa terbaiknya di ajang World Supersport 300 (WSSP300). Ia mengendarai motor Kawasaki.

Pada musim debutnya, yakni 2017, wanita yang mengendarai Kawasaki Ninja 300 itu berakhir di peringkat kedelapan. Ia meraih satu kemenangan, serta mengoleksi 59 poin dari sembilan seri.

Di tahun keduanya, Carrasco langsung menjadi juara dunia dengan koleksi 93 poin, unggul satu poin dari kompatriot senegaranya, Mika Perez.

Sepanjang musim tersuksesnya, wanita yang menimba ilmu hukum tersebut merebut dua kemenangan. Dari awal sampai akhir musim, ia konsisten finis di zona poin.

"Saya merasa senang sepanjang musim, kami memulai dengan baik. Kami selalu tampil dengan dengan baik dan konsisten di setiap balapan," ujarnya mengenang momen-momen musim 2018.

"Tentu saja memenangkan gelar juara terasa sangat emosional bagi saya. Saya sangat ingin menjadi juara. Saya bekerja sangat keras untuk bisa sampai ke sini. Gelar yang sangat penting bagi saya dan tim."

Dengan prestasinya itu, Carrasco kembali mencatatkan namanya dalam sejarah balap motor, yakni wanita pertama yang meraih gelar juara dunia balap motor individu.

Ana Carrasco, Kawasaki Provec WorldSSP300

Ana Carrasco, Kawasaki Provec WorldSSP300

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Terlahir dari Keluarga Penggemar Balap Motor

Bakat Carrasco di dunia balap motor bukan datang begitu saja. Ia terlahir dari keluarga yang memang kental dengan balapan.

Ayah Carrasco, Alfonso Carrasco, dulunya merupakan mekanik untuk pembalap Spanyol, Jose David De Gea.

Sepanjang kariernya, sang ayah dan De Gea kerap memberikan saran untuk Carrasco. Awalnya, kedua figur balap Spanyol tersebut selalu mengingatkan bahwa balapan hanya bisa dijadikan hobi.

Masukan tersebut kemudian berubah menjadi input yang serius untuk perkembangannya dalam dunia balap motor.

Carrasco pertama kali mengendarai motor saat usia tiga tahun. Saat itu, ia mencoba mengendarai sebuah motor mini milik kakaknya tidak digunakan.

Ana Carrasco, Kawasaki Provec WorldSSP300

Ana Carrasco, Kawasaki Provec WorldSSP300

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Mengidolai Dua Pembalap Ikonik

Inspirasinya untuk menekuni karier sebagai seorang pembalap datang dari dua pembalap ikonik, Valentino Rossi dan Casey Stoner.

Sejak masih kecil, pembalap yang akan menginjak usia 24 tahun itu mengaku sangat mengidolakan dua pembalap asal Italia dan Australia itu.

Tak heran jika Carrasco menemukan sukses di dunia balap motor, mengingat dirinya mengidolakan pembalap yang amat dominan di tahun 2007 hingga 2012, serta rider yang konsisten bersaing di papan atas sejak era '90-an.

Bertekad Kembali Balapan di 2021

Balapan Carrasco di musim 2020 berakhir prematur akibat cedera tulang belakang. Ia mengalami kecelakaan saat menjalani uji coba bersama timnya, Kawasaki Provec WorldSSP300.

Carrasco pun harus absen dari sisa enam balapan terakhir musim 2020. Pun begitu, ia berhasil meraih peringkat kedelapan di klasemen akhir pembalap, dengan koleksi tiga podium dan satu kemenangan.

Dan jelang gelaran WSSP300 2021, kabar baik pun datang dari Carrasco. Ia sudah pulih dari cederanya dan siap kembali balapan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Folger Dibayangi Rekor Buruk Pembalap Jerman
Artikel berikutnya Bayliss Kenang Awal Kariernya di WSBK

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia