Alvaro Bautista Sebut Ducati Panigale V4 R Serupa 2019
Alvaro Bautista menyebut karakter Ducati Panigale V4 R terbaru tidak jauh berbeda dengan yang pernah dikendarainya dua tahun lalu.
World Superbike (WSBK) 2021 telah berakhir hampir dua pekan lalu di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia. Namun, Tim Aruba.it Racing – Ducati sudah memulai persiapan untuk WSBK 2022.
Terbukti, hanya tiga hari setelah lomba di Mandalika (21 November), tim yang dipimpin Stefabo Cecconi tersebut sudah berada di Sirkuit Jerez, Spanyol, untuk berlatih bersama pembalap baru wajah lama, Alvaro Bautista.
Bautista melakukan debut WSBK pada 2019 bersama tim pabrikan Ducati tersebut. Namun, ia hengkang ke tim pabrikan Honda pada 2020 dan bertahan dua musim sampai 2021 lalu.
Team Manager Aruba.it Racing – Ducati Serafino Foti belum bisa menjelaskan lebih jauh soal tes perdana Bautista. Pasalnya, tes perdana pembalap Spanyol itu juga lebih pada adaptasi ulang Bautista.
“Yang pasti saya bisa katakan, Bautista sangat senang dengan hasil tes. Itu bisa dilihat dari wajahnya,” tutur Foti seperti dikutip GPOne.com.
Lebih lanjut Foti menjelaskan, Ducati memberikan Panigale V4 R versi terakhir sebelum WSBK 2021 berakhir kepada pembalap asal Spanyol tersebut. Tujuannya agar Bautista melihat otomatisasi dan memahami apa saja yang diperlukannya maupun tidak.
“Tujuan tes ini adalah membuatnya percaya diri lagi di atas V4 R dan menilai semua yang dirasakan Bautista, tanpa memperhitungkan waktu lap,” ucap Foti.
“Kami melakukannya selaam satu setengah hari. Jika melihat cuacanya, kami sangat puas dengan hasil tes perdana bersama Bautista ini.”
Pernyataan mengejutkan pun keluar dari mulut Bautista seusai menguji Ducati Panigale V4 R untuk kali pertama dalam dua tahun. “Ia menilai Ducati V4 versi akhir 2021 itu memiliki karakter yang sama seperti model 2019, varian yang karakternya dikenal baik oleh Bautista,” tutur Foti.
Ducati tentu masih ingat betul seperti apa performa Bautista saat debut WSBK pada 2019 di atas Panigale V4 R. Ia langsung berhasil memenangi 11 race awal di empat putaran. Sayang, performa tidak konsisten membuat Bautista kalah dari Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK).
Setelah 16 kali memenangi race, total 24 finis podium, dan hanya empat pole dalam 36 race, Bautista akhirnya harus puas finis P2 klasemen akhir WSBK 2019 di belakang Rea.
“Selama dua tahun terakhir, motor ini sebetulnya sudah mengalami banyak perubahan, berkembang. Tetapi prioritas kami tetaplah fokus pada ergonomis,” kata Foti.
“Kami sudah bicara kepada Bautista. Kami juga melakukan perbandingan satu dengan yang lain. Intinya, tidak perlu membuat banyak ubahan pada motor.
“Saya sangat senang dengan hasil tes ini. Saya juga yakin dengan hasil tes yang bagus ini Bautista akan bisa merayakan Natal dengan tenang dengan orang-orang terdekat.”
Dalam kesempatan itu, Foti juga menjelaskan bila torehan impresif Bautista pada WSBK 2019 mampu memberikan dampak luar biasa untuk Ducati.
“Pada saat yang sama, saya juga tahu ada yang meragukan pilihan kami (soal pembalap). Namun, kita semua harus melihat apa yang bisa kami lakukan pada 2022 nanti,” ujar Foti.
Pertanyaan juga muncul mengapa tim pabrikan Ducati lebih memilih Bautista daripada mempertahankan Scott Redding, runner-up WSBK 2021 lalu, bersama tim pabrikan mereka.
“Kami berpisah baik-baik. Ducati juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas komitmen kedua belah pihak. Sayangnya, kami tidak mampu mempertahankannya karena tidak ada kata sepakat saat pembaruan kontrak,” kata Foti.
“Jadi, ia memilih pabrikan lain (BMW). Kami pun memilih Bautista karena ia opsi terbaik yang ada. Pertimbangan ia pernah bersama kami di masa lalu, juga menjadi referensi.”
Seperti Alvaro Bautista, Redding juga melakuan debut WSBK bersama Aruba.it Racing pada 2020. Kebetulan ia juga mampu finis kedua di klasemen akhir pada musim pertamanya di WSBK.
Tahun ini, pembalap asal Skotlandia itu hanya mampu finis P3 klasemen akhir di bawah sang juara baru Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) dan Rea. Alvaro Bautista semdiri harus puas finis di P10 klasemen akhir tanpa mampu memenangi race.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.