Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos-bos Tim Khawatir Regulasi Baru Bisa Hancurkan WSSP

Aturan baru yang membuka kejuaraan diikuti lebih banyak pabrikan, justru dinilai dapat merugikan kejuaraan World Supersport (WSSP) pada 2022. Apa pasal?

Race start

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dorna WSBK Organization (DWO) merilis regulasi teknis untuk kelas WSSP akhir September lalu, yang memungkinkan motor berkapasitas mesin besar untuk menjadi peserta.

Saat ini, kategori WSSP diisi motor 4 silinder 600cc, motor 3 silinder 675cc, dan motor silinder kembar 750cc, menjadikan ajang ini didominasi oleh Kawasaki ZX-6R dan Yamaha R6.

Dengan aturan baru, DWO bermaksud ingin menarik motor seperti Ducati Panigale V2 955cc, Triumph Street Triple RS 765cc dan MV Agusta F3 RR 800cc guna meramaikan persaingan.

Ducati bahkan telah mengumumkan partisipasinya, dengan pabrikan Bologna menurunkan Panigale V2 untuk WSSP musim 2022. Motor ini bakal digeber mantan pembalap Moto2, Nicolo Bulega.

FIM sendiri sudah menguraikan rencana untuk menyeimbangkan berbagai jenis motor menggunakan sistem Balance of Performance (BoP) yang kompleks.

Tetapi bos tim Evan Bros Yamaha, Fabio Evangelista yakin bahwa keberadaan motor yang berbeda, yang berlomba di trek yang sama, bisa merusak kejuaraan.

“Dengan cara olahraga, kejuaraan yang sangat bagus dan penuh gairah ini akan dihancurkan,” kata Evangelista kepada Motorsport.com.

“Dari sudut pandang teknis, tidak mungkin (menyeimbangkan). Masalahnya adalah (motor) 2 silinder 1.000cc tidak sama dengan 4 silinder 600cc.

“Akan sangat sulit untuk memiliki torsi yang sama. 1.000cc karena bobotnya akan sangat lambat di tengah tikungan, 600cc harus sangat cepat di tengah tikungan karena tidak memiliki torsi yang besar. Jika 1.000cc di depan dan 600cc di belakang, 600cc tidak bisa menyalip di tikungan.”

 

Yamaha telah menguasai World Supersport dalam beberapa tahun terakhir, memenangi gelar sejak 2017. Skuad garpu tala memasok 22 dari 29 motor di grid pada 2021. Tahun ini, Dominique Aegerter sukses jadi kampiun.

Pabrikan Jepang itu mempromosikan pembalap top WSSP ke kursi World Superbike (WSBK). Federico Caricasulo bergabung dengan GRT untuk musim 2020, sedangkan Andrea Locatelli perkuat Pata Yamaha.

Road Racing Manager Yamaha Eropa, Andrea Dosoli, menyebut keberhasilan rookie Locatelli sebagai bukti bahwa WSSP merupakan penjenjangan baik sebelum rider melangkah ke WSBK.

“Kami khawatir untuk mengubah sesuatu yang bekerja dengan sangat baik dari sudut pandang olahraga. Yang pasti itu keputusan komersial, dan kami tidak setuju dengan itu,” ucapnya.

“Beberapa tahun yang lalu, kami mempertanyakan kelas menengah, grid tidak penuh. Tetapi jika kami menganalisis tiga tahun terakhir, kami memiliki lebih banyak pembalap, lebih banyak minat di kelas ini.

“Sejak 2017 kami telah berinvestasi dengan program dukungan tim, menawarkan paket kompetitif kepada tim kami. Kami telah mempromosikan pembalap ke kategori berikutnya (di WSBK) dan apa yang dilakukan Locatelli musim ini adalah contoh nyata bahwa sistem itu bekerja.

“Kami khawatir aturan baru ini tidak akan memungkinkan kami untuk memilih pembalap dengan benar, dan ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima, karena kami telah banyak berinvestasi.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tersingkir dari WSBK, Tom Sykes Evaluasi Opsi 2022
Artikel berikutnya Menuai Kritikan, FIM Bela Regulasi World Supersport 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia