Cerita Jonathan Rea Jadi Korban Ujaran Kebencian
Juara dunia enam kali World Superbike (WSBK), Jonathan Rea, menuturkan dampak negatif dari media sosial terhadap kesehatan mentalnya setelah insiden kontroversial pada musim 2021 lalu.
Kala itu, kemenangan Toprak Razgatlioglu dicabut menyusul pelanggaran track limit dalam Superpole Race di Magny-Cours, Prancis. Rekaman video memperlihatkan El Turco menyentuh area hijau terlarang saat lap terakhir.
Namun, sebelumnya aksi protes dilayangkan kubu Kawasaki Racing Team (KRT), yang membuat Razgatlioglu diturunkan sebagai runner-up, dengan Rea dinyatakan menjadi pemenang balapan.
Dalam wawancara kepada BBC Bikes Podcast, Rea mengungkapkan bagaimana dia jelas melihat Razgatlioglu melintasi green area. Tetapi yang mengesalkan adalah dirinya digambarkan seolah-seolah karakter jahat oleh Dorna Sports.
“Ini adalah kejuaraan dunia yang dipertaruhkan, saya berlatih keras, membuat pengorbanan waktu keluarga saya dan mempertaruhkan hidup saya, semuanya, hanya untuk menerima seseorang mengambil keuntungan dari suatu situasi,” tuturnya.
“Tim dan pabrikan saya tidak memberikan jutaan euro setahun ke dalam olahraga untuk saya terima.
“Dorna (pemegang hak komersial dan TV eksklusif untuk WSBK) memojokkan saya, memasukkan kata-kata ke dalam mulut saya dalam sebuah video. Jika itu tidak keluar, itu akan baik-baik saja.
“Mereka menggambarkan saya sebagai penjahat sejati dan (mereka) juga tidak terlalu menyesalinya.”
Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Buntut dari insiden itu, akun media sosial Rea dipenuhi ratusan komentar yang bernada kebencian dan meyakitkan. Untungnya, sang pembalap masih mendapat dukungan dari barisan penggemarnya.
“Saya sedang dalam perjalanan pulang dan memeriksa Instagram saya. Ada 500 komentar dalam waktu satu jam setelah posting. Satu seperti, ‘Kamu akan mati', ‘Kami tahu di mana kamu tinggal', ‘Kamu ini dan kamu itu’,” ucapnya.
“Saya merasa tidak nyaman.
“Saya tersedot ke dalam membaca semua komentar mengerikan ini. (Tetapi) Saya sangat beruntung dengan penggemar saya.
“Secara umum, saya mendapatkan 95 persen cinta dan 5 persen benci.Kali ini sebaliknya, jadi saya tidak berada di tempat yang bagus.”
Rea bukannya menyalahkan keberadaan media sosial. Pria asal Irlandia Utara itu bahkan mengaku kerap memanfaatkannya guna mendongkrak keunggulan yang dimilikinya.
Yang jadi permasalahan adalah ketika menerima komentar-komentar bernada kebencian. Dia pun menekankan pentingnya untuk menjaga ketikan di media sosial, lantaran bisa menimbulkan dampak terhadap kesehatan mental.
“Saya tidak bisa mengeluh tentang media sosial karena saya menggunakannya untuk keuntungan saya. Saya punya sponsor yang sangat tertarik dengan sisi media sosial saya dan ada keuntungan finansial. Sehingga ada sisi positif dan negatifnya,” tutur Rea.
“Saya tidak merasa perlu untuk berbicara negatif, atau bahkan menawarkan opini positif, tentang orang-orang di forum publik.
“Bersikap baik itu penting. Anda telah melihat di dunia selebritas bagaimana ejekan dapat menyebabkan konsekuensi yang tragis, bunuh diri. Anda tidak tahu apa yang terjadi di dalam kepala seseorang.
“Butuh energi dari Anda untuk membuat komentar buruk dan Anda bisa merasa jauh lebih baik tentang diri sendiri jika Anda bisa bersikap baik.
“Jika Anda tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan, maka jangan katakan apa-apa.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.