Dominique Aegerter Fokus Raih Gelar WSSP Usai Gagal di MotoE
Gagal mengamankan gelar di MotoE membuat Dominique Aegerter sekarang fokus untuk meraih titel World Supersport (WSSP) bersama Ten Kate Yamaha.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Aegerter harus melewatkan dua balapan WSSP di Barcelona demi mengikuti seri terakhir MotoE di Misano dalam upayanya meraih gelar di ajang balap motor listrik.
Sayang, manuver agresif yang membuat Mattia Casadei terjatuh menggagalkan ambisi Aegerter untuk meraih titel. Pasalnya, Race Direction menjatuhkan penalti yang membuatnya harus finis di posisi ke-12.
Hasil tersebut membuat pembalap asal Swiss itu mengakhiri musim di posisi kedua dengan mengumpulkan 93 poin, dan hanya berjarak tujuh angka dari Matteo Ferrari yang keluar sebagai juara.
Kembali ke WSSP, Dominique Aegerter kini bisa fokus mengejar gelar karena sudah memiliki keunggulan yang cukup lebar demi mengamankan titel.
“Tujuannya selalu sama, karena kami ingin memperjuangkan kemenangan atau setidaknya bisa meraih podium,” kata pembalap 30 tahun itu seperti dilansir Speedweek.
“Saya sangat menyukai Sirkuit Jerez. Tapi, peralihan dari motor MotoE ke mesin supersport bukanlah hal yang mudah. Syukurlah saya bisa langsung menemukan kecepatan.
“Pada sesi pagi, saya berada di posisi kelima dan di sesi siang kami menjadi yang tercepat, yang berarti saya ada di posisi kedua secara keseluruhan.
“Tapi, seharusnya kami bisa mencatatkan waktu lap lebih baik lagi. Jadi, masih ada potensi yang dapat kami keluarkan.
“Jadi, kami harus melanjutkan pekerjaan seperti sebelumnya sehingga kami bisa berada di barisan depan pada Superpole.”
Kondisi cuaca yang cukup panas di Sirkuit Jerez menjadi tantangan tersendiri bagi setiap tim dan pembalap dalam menentukan pilihan ban.
Dominique Aegerter mengakui jika hal tersebut memakan banyak waktu karena harus benar-benar tepat dalam pemilihan ban. Terlebih, suhu saat balapan berlangsung diprediksi akan lebih panas.
“Ini hari yang sangat melelahkan. Kami terus bekerja untuk memahami dan membuang banyak waktu untuk menentukan pilihan ban yang akan digunakan pada akhir pekan ini,” ujarnya.
“Suhu aspal selalu berada di angka 30 derajat celsius. Itu dapat mengasumsikan bahwa temperatur saat balapan bisa jauh lebih panas.
“Panasnya bisa mencapai lebih dari 40 derajat, dan itu seharusnya tidak mengejutkan. Sedangkan suhu bisa lebih dingin saat Superpole.”
Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments