Dominique Aegerter Sukses Buat Para Rival Keteteran
Pembalap Ten Kate Yamaha, Dominique Aegerter, berhasil membuat lawan-lawannya tak berkutik usai meraih kemenangan dengan keunggulan hampir 10 detik di Jerez.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Aegerter tampil mengesankan pada Race 1 World Supersport (WSSP) Spanyol, akhir pekan lalu. Para rival yang memiliki pengalaman lebih banyak dibuatnya seperti seorang pendatang baru.
Mendominasi jalannya balapan, pembalap Swiss itu finis jauh di depan Philipp Ottl (Pucetti Kawasaki). Jika tidak melakukan wheelie menjelang garis finis, ia bisa saja menang dengan keunggulan lebih dari 10 detik.
Start dari grid kedua membuat Aegerter berusaha menekan sekeras mungkin untuk mendapatkan keuntungan pada lap pertama.
Aegerter langsung memimpin balapan dan tak ada rival yang benar-benar bisa mendekatinya dalam perlombaan yang digelar sebanyak 17 lap itu.
Tambahan 25 poin membawa Aegerter kini unggul 62 angka atas Steven Odendaal (Bardhal Evan Bros Yamaha) di klasemen sementara WSSP 2021.
Uniknya, keunggulan ini didapatkannya dengan melewatkan dua balapan di Barcelona karena harus melakoni putaran final MotoE San Marino.
“Pada lima lap tersisa, saya unggul enam atau tujuh detik. Jadi, saya berpikir telah menunjukkan kepada semua orang bahwa saya pembalap tercepat di World Supersport Championship,” kata Aegerter kepada Speedweek.
“Saya bahkan tidak berkendara sampai pada batasannya pada lima lap terakhir, ini jadi balapan yang sangat mudah bagi saya.
“Terpikir oleh saya bahwa saya harus menarik perhatian. Saya ingin melangkah ke Kejuaraan Dunia Superbike.”
Faktanya, Dominique Aegerter masih akan berkompetisi di WSSP pada tahun depan bersama Ten Kate Yamaha untuk mempertahankan gelarnya, jika berhasil meraih titel tahun ini.
Namun, pria berusia 31 tahun itu ingin Yamaha memberikannya paket motor terbaik sejak awal musim agar bisa meraih lebih banyak kemenangan.
“Tim bekerja di arah yang tepat. Pada Minggu, temperatur aspal mencapai 35 derajat celcius, kami tidak pernah memiliki akhir pekan seperti itu,” ujarnya.
“Saya tahu memiliki kecepatan bagus. Saya juga tahu Philipp sangat, sangat cepat pada lap pertama. Saya pikir dia mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam lima pertama. Tapi saya memiliki start yang bagus dan mampu menjaga ritme balap.
“Setelah lap pertama, saya unggul 0,3 detik, lalu meningkat jadi satu detik. Saya ingin membuat jarak dua atau tiga detik. Meski saya berkendara dengan santai, tapi jarak semakin melebar.
“Mesin yang dibawa tim ke Magny-Cours benar-benar tak bisa. Kami membuat langkah yang sangat besar ke arah yang tepat.
“Jika saya memiliki mesin seperti ini sejak awal musim, maka saya bisa mencatatkan lebih banyak kemenangan.”
Aegerter kemudian mengatakan akan berjuang keras meraih kemenangan pada dua seri berikutnya di Portugal dan Argentina sebelum menuju ke Sirkuit Mandalika, Indonesia.
“Tujuan kami adalah memenangi balapan. Saya sekarang unggul 62 poin, tetapi masih ada 150 poin tersisa,” tuturnya.
“Saya tidak tahu bagaimana trek di San Juan Villicum, setelah itu kami menuju Indonesia, tidak ada yang tahu bagaimana sirkuit di sana.
“Apa pun bisa terjadi, apakah itu terjatuh, mengalami masalah teknis, atau seseorang membuat Anda terjatuh.
“Itu sebabnya kami bekerja dari sesi ke sesi dan selalu melakukan yang terbaik.”
Dominique Aegerter, Ten Kate Racing Yamaha
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments