Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ducati Akui Proyek WSBK Terinspirasi dari MotoGP

CEO Ducati, Claudio Domenicali, membantah Panigale V4R merupakan replika dari Desmosedici GP, tapi mengakui jika kedua motor tersebut tak jauh berbeda.

Scott Redding, Aruba.it Racing Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ducati masih menantikan gelar kedua di kejuaraan dunia MotoGP sejak terakhir dipersembahkan Casey Stoner pada 2007, dan dua titel di World Superbike diberikan oleh Troy Bayliss (2008) dan Carlos Checa (2011).

Motor baru yang diperkenalkan awal 2019, Panigale V4 R, untuk berlaga di WSBK memancing perhatian publik. Para petinggi Ducati bahkan mengatakan motor itu memiliki DNA MotoGP.

Hal itu dibuktikan lewat keberhasilan Alvaro Bautista yang mendominasi paruh pertama WSBK 2019, serta sempat membuat Jonathan Rea khawatir rekornya bakal terpatahkan.

Walau tahun ini performa mereka sedikit alami penurunan semenjak, tetapi Scott Redding masih mampu mengakhiri musim sebagai runner-up.

Selama libur musim dingin, Ducati terus bekerja keras untuk membangun Panigale V4 R lebih nyaman dikendarai, terutama demi mengalahkan Kawasaki Ninja ZX-10RR.

“V4 R memiliki mesin yang hampir mirip dengan motor MotoGP, karena kami terinspirasi dari sana saat membangun motor,” kata Domenicali seperti dilansir Speedweek.com.

“Jika Anda melihat pada mesin, motor memiliki rasio bore-to-stroke yang sama dan tenaga mesin yang sama, yaitu 1.000cc. Tapi jelas, desain mesin Panigale jauh berbeda. V4 R memiliki harga yang rasional sehingga Anda bisa memilikinya.

“Anda bisa merasakan DNA MotoGP karena kami menerapkan teknologi dan konsep yang sama pada Panigale. Ini juga membuat WSBK mendapat keuntungan dari MotoGP. Anda bisa memiliki dasar kuat untuk membangun motor kompetitif.”

Baca Juga:

Seperti diketahui, motor yang digunakan WSBK merupakan produksi massal. Setiap tim yang berkompetisi melakukan memodifikasi beberapa bagian dengan komponen balap dan mengubah setelan elektronik demi meningkatkan performa motor.

Domenicali mengatakan, WSBK dan MotoGP tak akan pernah sama lantaran kedua motor yang digunakan dibangun dengan tujuan berbeda.

“MotoGP sepenuhnya dibangun berdasarkan prototipe dan itu membutuhkan anggaran yang sangat besar, sedangkan membangun motor Superbike anggarannya masih masuk akal,” ucapnya.

“Itu sebabnya saya tak banyak mengeluh tentang WSBK. Saya tak melihat ada masalah besar di kejuaraan ini.

“Kami harus melihat dua kejuaraan ini secara terpisah, baik itu pembalap, trek, teknologi, dan anggarannya. Anda juga harus menempuh cara lain untuk meraih gelar.”

Chaz Davies, ARUBA.IT Racing Ducati

Chaz Davies, ARUBA.IT Racing Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Davies dan Camier Berlatih dengan Jagoan Enduro
Artikel berikutnya Ini Faktor yang Bikin Davies Bertahan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia