Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ducati Frustrasi Selalu Gagal di Donington dalam 10 Tahun

Kegagalan para pembalap Ducati, terutama tim pabrikan, memenangi lomba Kejuaraan Dunia Superbke (WSBK) di Donington Park, Inggris, benar-benar sulit diterima.

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dengan hasil dari lomba keempat WSBK 2021 tersebut, berarti tidak ada pembalap Ducati yang mampu menang di Donington Park sejak Carlos Checa melakukannya pada 2011.

Hasil lomba pada Sabtu dan Minggu (3-4/7/2021) tersebut jelas membuat pembalap skuad pabrikan Michael Ruben Rinaldi (Aruba.it Racing – Ducati) kesal. Pada Race 1, hasil terbaik pembalap Ducati dibuat oleh Axel Bassani (Motocorsa Racing). Itu pun hanya di P10.

Pada Superpole Race, hasil terbaik Ducati dibuat oleh Chaz Davies (Go Eleven) yang hanya finis di posisi kedelapan. Sedangkan di Race 2, pembalap tim pabrikan Ducati lainnya, Scott Redding, cuma finis di peringkat keempat.

Rinaldi yang begitu impresif pada balapan sebelumnya di Misano, Italia, yang juga menjadi lomba kandangnya dan Ducati, hanya mampu finis masing-masing di P12, P10, dan P8. Padahal, di Misano ia dua kali menang (Race 1, Supepole Race) dan P2 di Race 2.  

Michael Ruben Rinaldi, Aruba.It Racing - Ducati

Michael Ruben Rinaldi, Aruba.It Racing - Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Di Donington, Ducati tidak akan mampu mengandalkan performa dan top speed impresif mereka. Para rival unggul dari aspek lain yang cocok dengan karakter Donington,” ucap Sandro Cortese, pembalap asal Jerman yang menjadi komentator dan analis televisi.

“Dengan hasil seperti ini, Ducati tidak bisa menunjuk maupun menyalahkan pembalap,” ucap Davies, runner-up WSBK 2015, 2017, dan 2018, yang musim lalu masih membela tim pabrikan Ducati.   

“Kami sebelumnya berharap mampu mendapatkan hasil lebih baik, terutama jika melihat torehan di Misano,” tutur Rinaldi.

“Kami gagal memenuhi target dan saya tidak bisa mengendalikan motor dengan cara yang saya inginkan. Kami harus mencari tahu untuk memahami mengapa kami tidak bisa merasakan motor dengan baik dalam kondisi tertentu. Ada yang tidak berfungsi, itu jelas.”

Chaz Davies, Team GoEleven, Eugene Laverty, RC Squadra Corse

Chaz Davies, Team GoEleven, Eugene Laverty, RC Squadra Corse

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Salah satu tantangan terbesar Ducati Panigale V4 R adalah terbatasnya set-up untuk setiap sirkuit. Terlepas dari fakta bahwa Donington Park memang kerap menyulitkan Ducati.

Setting buat Estoril (Portugal) tidak bekerja baik untuk Misano. Sementara, saat menemukan setting bagus untuk kedua sirkut tersebut, tidak juga cocok dengan Donington. Jadi, kami turun sudah seperti berjudi saja,” kata Redding.

“Tahun lalu, motor cukup mudah dikendarai. Namun tahun ini, jika semua berjalan baik, motor sangat enak dan kencang. Tetapi saat ada sesuatu yang salah, bisa semuanya berantakan,” tutur pembalap asal Inggris tersebut.

Dengan hasil akhir pekan lalu, berarti Ducati sudah 10 tahun tidak mampu menang di Donington.

Baca Juga:

Saat menyapu bersih dua race di Donington (saat itu belum ada Superpole Race) yang membantunya merebut gelar juara dunia, Checa memakai Ducati 1098R bermesin konfigurasi 90° L-twin, berpendingin-cairan, Desmodromic 4-valve.

Sejak 2013 sampai 2018, Ducati menurunkan 1199 Panigale R yang juga masih bermesin L-twin. Baru sejak WSBK 2019, Ducati menggunakan Panigale V4 R. Namun, hasil di Donington selalu hampir serupa setiap tahunnya.

Hasil di WSBK Inggris masih menempatkan Scott Redding di peringkat ketiga klasemen dengan 117 poin, terpaut hingga 66 poin dari pemimpin baru, Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK).

Michael Rinaldi ada di P5 (94 poin) sementara Chaz Davies, Axel Bassani, dan Tito Rabat (Barni Racing) masing-masing berada di P9 (64), P12 (47), dan P15 (18).

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ini Alasan Gerloff Berat Tinggalkan GRT
Artikel berikutnya Razgatlioglu Tidak Ambil Pusing dengan Klasemen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia