Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Eugene Laverty Sempat Tolak Tawaran Jadi Staf BMW

Pembalap World Superbike Eugene Laverty mengatakan sempat menolak tawaran untuk mengambil peran manajemen di tim Bonovo BMW, sebelum akhirnya memutuskan pensiun akhir musim ini.

Eugene Laverty, Bonovo Action BMW

Eugene Laverty, Bonovo Action BMW

Gold and Goose / Motorsport Images

Laverty akan mengakhiri kariernya di WSBK selama satu dekade pada akhir musim 2022 untuk menjadi bagian dari struktur manajemen tim satelit BMW, yang juga akan menjadi pelatih pembalap.

Keputusan itu diambil dalam akhir pekan putaran keenam WSBK 2022 di Most , sebelum jeda musim panas. Sebelumnya, Laverty ingin melanjutkan kariernya bersama Bonovo BMW sebagai pembalap untuk beberapa tahun ke depan.

Tapi, kecelakaan keras dalam latihan yang memaksanya untuk melewatkan putaran Assen dan serangkaian hasil sulit setelah itu mendorongnya untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

Pembalap asal Irlandia Utara itu mengatakan Bonovo lebih baik melanjutkan petualangannya dengan pembalap yang sedang bersinar.

“Ini adalah sesuatu yang telah saya pikirkan selama beberapa bulan terakhir,” kata Laverty dalam laman resmi WorldSBK.com.

“Pada awal tahun, Jurgen Roder dan Michael Galinski mengajukan proposal ini kepada saya, tidak harus tahun depan, tetapi mengatakan, ‘Lihat, Anda tahu, kapan pun Anda berpikir untuk berhenti balapan, kami memiliki tempat untuk Anda di sini’.

“Awalnya saya bilang tidak, ini bukan waktunya karena saya ingin kembali mendapatkan hasil bagus. Saya memiliki beberapa tahun yang sulit dan mereka mengerti itu.

“Tetapi setelah kecelakaan di Assen dan Estoril, secara fisik, itu sulit dan performanya belum meningkat. Saya harus membuat pilihan, dan kesempatan seperti ini tidak sering datang.

“Jadi ya, saya menelepon Jurgen dan berkata, ‘Baiklah, ayo lakukan ini, ini adalah sesuatu untuk masa depan saya, ini bab berikutnya’.

“Saya memiliki kesempatan dengan motor ini, ini tahun ketiga saya di BMW, jadi mungkin ini saatnya untuk memberikan kesempatan kepada pembalap lain.”

Pembalap 36 tahun itu mengatakan akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi pada peran barunya dalam manajemen tim. Tapi, ia berharap pengalamannya di WSBK dapat membantu Bonovo meningkatkan performanya.

“Tahun-tahun pertama akan menjadi masa transisi, tentu saja saya akan belajar dari bos. Tapi juga di trek saya akan mengambil peran sebagai pelatih pembalap untuk bekerja sama dengan rider kami,” ujarnya.

“Saya mengenal motor ini dengan baik, jadi semoga saya bisa menawarkan sesuatu di departemen itu. Ini tentu saja merupakan babak baru bagi saya dan menyenangkan bahwa baik Jurgen dan Michael percaya bahwa saya dapat memenuhi peran ini.”

Baca Juga:

Eugene Laverty melakoni debutnya di MotoGP pada 2011 bersama Yamaha setelah dua kali runner-up di World Supersport. Setelah itu, ia bergabung dengan Aprilia pada 2013 dan finis di posisi kedua dalam klasemen akhir.

Pada 2014, Laverty bergabung dengan Suzuki selama dua musim di MotoGP sebelum kembali ke WSBK pada 2017 dengan tim Milwaukee Aprilia. Lalu, ia bergabung dengan GoEleven pada 2019, sebelum menjadi bagian dari pabrikan BMW.

“Saya datang ke kejuaraan dunia pada 2007 di kelas 250cc dan melewati dua tahun yang sulit, tetapi kemudian pindah ke paddock ini adalah momen terbaik dalam karir saya,” ucapnya.

“Saya menyelesaikan musim sebanyak dua kali sebagai runner-up di World Supersport bersama tim yang fantastis di Parkalgar dan kemudian bergerak menuju Superbike, berjuang untuk memenangi balapan di setiap tahun dari 2011 hingga 2014.

“Saya beruntung karena saya adalah pembalap muda yang diberi kesempatan besar. Saya mampu finis kedua di kejuaraan di belakang Tom Sykes pada 2013. Ini adalah puncak karier saya.

“Setelah itu, tentu saja saya mengalami beberapa musim yang sulit. Tetapi juga beberapa momen menyenangkan di tahun 2018, itu adalah tahun yang jauh lebih baik daripada yang terlihat di atas kertas.

“Saya mengalami kecelakaan di akhir tahun dan panggul saya patah, dan saya harus kembali dari cedera. Tetapi kami finis di podium, mendapat beberapa posisi terdepan dan saya sangat menikmati paruh kedua tahun ini.

“Saya alami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir ini, secara fisik. Setelah kecelakaan saya pada 2019 di mana pergelangan tangan kanan saya cedera cukup parah, itu sangat sulit. Saya berusia 36 tahun sekarang, jadi sudah waktunya untuk memikirkan perubahan.”

Eugene Laverty, Bonovo Action BMW

Eugene Laverty, Bonovo Action BMW

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alvaro Bautista Ungkap Metode Chaz Davies Bantu Dirinya
Artikel berikutnya Honda Sadar Sulit Raih Kemenangan di WSBK

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia