Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

FIM Dorong Keterlibatan Lebih Banyak Wanita dalam Balapan

Federasi Balap Motor Internasional (FIM) berharap partisipasi wanita dalam balapan meningkat ke depannya.  Mereka ingin menggiatkan kampanye kesetaraan gender di lingkungan paddock.

Sharni Pinfold, Smrz Racing by Blue Garage

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Awal Februari 2021, Sharni Pinfold menjatuhkan bom. Rider cadangan Smrz Racing by Blue Garage di Kejuaraan Dunia Supersport (WSPP) 300 menyudahi kiprahnya meski baru semusim di sana.

Alasannya ia muak dengan perbedaan perlakuan antara pria dan wanita. Kesetaraan yang digembar-gemborkan hanya omong kosong.

“Saya ingin mengumumkan keputusan untuk hengkang dari dunia balap. Keputusan ini dari hati. Sejak awal karier, saya memutuskan untuk memberikan 100 persen, mengetahui bahwa ketika akhirnya tiba , saya akan yakin telah melakukan segalanya dengan kekuatan saya. Ayah meninggal sebelum saya mulai berkompetisi, itu artinya apa yang saya menjalani sejauh ini tanpa dukungan,” ujarnya.

“Selama perjalanan di olahraga motor, saya mengalaminya dan mengekspos banyak tantangan di mana beberapa di antaranya sulit diutarakan. Sebagian besar tantangan yang saya hadapi berdasarkan tidak adanya respek dan perlakuan merendahkan wanita, hal-hal yang saya tahu tak mungkin saya alami kalau saya seorang laki-laki. Ini alasan utama saya keluar.”

Baca Juga:

Keberaniannya membuka mulut tentang ketidaksetaraan di paddock mengundang apresiasi. Banyak yang menyayangkan peristiwa buruk yang dialaminya.

Dalam rangka Hari Perempuan Sedunia, yang jatuh pada 8 Maret, Presiden FIM, Jorge Viegas, merilis pernyataan.

“50 persen perempuan dan 50 persen lakik-laki bekerja di markas besar FIM, tapi kami memerlukan lagi keragaman gender di semua segmen dalam dunia balap motor, termasuk asosiasi nasional,” ujarnya.

“Dengan lebih banyak keragaman di level nasional, FIM dapat menyertakan lebih banyak wanita dari berbagai negara di level internasional. Saya mendorong seluruh pelaku di dunia balap motor bergabung dengan kampanye ini dan mendukung kesetaraan gender karena ini sangat penting bagi kita semua.”

Dengan keluarnya Pinfold, maka hanya Ana Carrasco, satu-satunya pembalap wanita yang berkiprah di WSSP 300 musim depan.

Mungkin saja rider Spanyol tersebut mengalami perlakuan sama dengan Pinfold di awal kariernya. Namun, setelah ia mengukir sejarah sebagai wanita pertama yang menjuarai ajang tersebut pada 2018, Carrasco menjadi lebih disegani.

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bayliss Kenang Awal Kariernya di WSBK
Artikel berikutnya Mengapa Pembalap Indonesia Kesulitan di Level Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia