Go Eleven Sebut Target 10 Besar Ketinggian untuk Oettl
Go Eleven cukup puas dengan penampilan Philipp Oettl dalam musim debut di World Superbike (WSBK). Mereka tak memberi tekanan berlebihan dengan perbandingan terhadap beberapa pendahulunya.
Rider Jerman itu memulai petualangan di WSBK, setelah mengakhiri World Supersport (WSSP) 2021 pada peringkat kelima.
Hingga saat ini, dia mendarat di posisi ke-13 klasemen sementara. Rapor terbaik Race 1 WSBK Belanda, peringkat ketujuh.
Seandainya tidak mengalami retak tulang selangka kanan yang memaksa harus absen dari seri Portugal dan gagal finis akibat problem teknis, Oettl mungkin bisa berada di posisi lebih baik.
Manajer Go Eleven, Denis Sacchetti, menilai memberi target 10 besar kepada pembalap 26 tahun itu terlalu berlebihan.
Sekarang adalah periode di mana Oettl harus beraptasi dengan keadaan dan belajar menempatkan landasan karier di ajang tersebut.
“Saya kira 10 besar dari 20 pembalap merupakan target yang terlalu tinggi untuk Philipp. Yang paling penting bagi kami adalah dia berkembang selangkah demi selangkah tanpa menjadi termotivasi secara berlebihan dan membuat kesalahan besar,” tutur Sacchetti dikutip dari Speedweek.com.
“Dia seharusnya menempatkan fondasi solid untuk dirinya agar maju. Bukan hanya untuk satu balapan, tapi juga secara reguler, jadi bukan kelima dalam satu balapan dan hanya ke-15 di balapan berikutnya.
“Itu adalah hal terpenting bagi saya karena bersama kami punya dua tahun untuk membuktikan potensi.
Saat prestasi dianggap kurang bagus, publik selalu membandingkan Oettl dengan rider Go Eleven sebelumnya.
Michael Ruben Rinaldi dan Chaz Davies adalah sosok pernah jadi bagian penting skuad Italia tersebut. Mereka juga lebih lama bertarung di WSBK.
Oettl juga kerap dibandingkan dengan empat mantan pembalap WSBK dari Jerman, yakni Stefan Bradl, Markus Reiterberger, Sandro Cortese dan Jonas Folger.
Mengenai hal itu, Sacchetti menjelaskan bahwa pembalapnya hanya setara kalau dikomparasi dengan Cortese.
“Anda bisa lebih baik membandingkan Philipp dengan Sandro karena pembalap lain punya pengalaman dengan motor lebih besar,” Sacchetti menambahkan.
Ia menjelaskan bahwa tim yang terafiliasi dengan Ducati tersebut mesti mengajari Oettl dari nol
“Pendekatan kami dengan Philipp jauh berbeda. Chaz dan Michael sudah punya pengalaman dengan Ducati. Kami tidak harus menemukan posisi duduk optimal untuk mereka atau set-up dasar yang cocok,” katanya.
“Dengan Philipp, kami pertama harus menemukan cara supaya dia terbiasa menggunakan motor. Kami mulai dari nol dan mengirimnya ke trek pada tes pertama dengan set-up diatur oleh Loris Baz dari akhir pekan Portimao.”
Philipp Oettl, Team Goeleven
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.