Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hayden tak suka perubahan regulasi grid start WorldSBK

Pembalap Honda, Nicky Hayden, rupanya tidak menyukai perubahan regulasi terkait grid start Race 2 di World Superbike pada musim ini.

Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team, Stefan Bradl, Honda World Superbike Team
Bike of Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team
Nicky Hayden, Honda World Superbike Team

Hingga kini, dua balapan dari setiap ronde WorldSBK berdasarkan grid start yang sama, di mana ditentukan oleh hasil kualifikasi dalam Superpole.

Namun, menurut sistem baru, sembilan pembalap teratas masih mengisi tiga baris pertama untuk Race 1. Tapi untuk posisi grid start Race 2 akan dimodifikasi oleh seperangkat aturan baru.

Pembalap yang finis di podium akan dibalik dan dikocok kembali ke baris ketiga. Hasilnya, pemenang pada Race 1 akan start dari posisi kesembilan, di belakang pembalap yang finis ketiga dan kedua.

“Sebagai pembalap, saya sangat tidak menyukainya, karena saya menilai itu bukan cara terbaik. Tapi di sisi lain, dari segi pertunjukan, saya bisa memahami beberapa alasan mengapa mereka mengubah regulasi,” ucap Hayden.

“Mereka ingin beberapa motor ada di depan, memberikan fans balapan berbeda untuk Race 2, dan sejujurnya saya ingin menunggu dan melihatnya.

“Saya tahu semua orang punya opini dan mereka pikir tahu segalanya, tapi mari kita tunggu dan lihat bagaimana jalannya.”

Mantan pembalap MotoGP itu lalu menambahkan: “Saya tidak tahu, saya pikir perubahan regulasi ini tidak terlalu buruk, karena sejujurnya bisa menjadikan balapan jadi menarik.

“Tentu saya berkata demikian karena tahun lalu saya cukup banyak finis keempat dan kelima. Ini seperti Anda menyukainya karena lebih baik bagi Anda.

“Tapi pada kenyataannya, saya pikir mereka menemukan keseimbangan cukup baik. Lagipula, (grid start) tidak sepenuhnya dibalik, karena itu akan menjadi gila.”

Kondisi lutut

Hayden mengalami cedera lutut pada akhir 2016, yang memaksa ia untuk absen saat tes akhir musim.

Pembalap Amerika Serikat (AS) itu mengaku masih merasakan sakit pada lututnya saat tes pramusim pertama di Jerez. Ia pun berharap dapat pulih 100% saat seri pembuka digelar di Phillip Island pada 25 Februari mendatang.

“Saya butuh dua minggu sebelum Phillip Island, karena lutut terasa sedikit ketat di Jerez. Tapi kondisinya sudah lebih baik saat (tes) di Portimao,” ujar Hayden.

“Jadi, saya berharap ketika tiba di Phillip Island, (lutut saya) tidak akan bermasalah.”

Laporan tambahan oleh Giacomo Rauli

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Pramusim Jerez: Rea tercepat, Savadori impresif
Artikel berikutnya Bradl ungkap alasan tinggalkan MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia