Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Hijrah ke BMW, Van der Mark Tuai Kritikan

Yamaha meyakini Michael van der Mark telah membuat kesalahan besar, karena memilih bergabung dengan BMW untuk World Superbike musim 2021.

Michael van Der Mark, BMW Motorrad WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sebuah keputusan berani diambil Van der Mark pertengahan tahun ini. Setelah empat musim memperkuat pabrikan garpu tala, dia memutuskan hengkang dan pindah ke BWM, serta menjadi rekan setim Tom Sykes.

Meski belum mencetak kemenangan usai kembali meramaikan persaingan WorldSBK pada 2019, BMW telah mencatatkan keberhasilan lewat finis kedua Sykes di Misano musim lalu, raihan terbaik bagi pabrikan Jerman tersebut.

Eugene Laverty, digaet BMW awal tahun lalu, ternyata tampil mengecewakan. BMW pun mendepaknya, sekaligus membuka jalan untuk Van der Mark.

Namun, Team Manager Yamaha, Paul Denning, tak yakin kepindahannya akan memuluskan jalan mantan pembalapnya itu ke titel WorldSBK.

“Saya terbuka dengannya. Dia tahu apa pendapat saya. Saya kira dia sudah membuat keputusan salah untuk kariernya dan keputusan salah jika dia ingin menjadi juara dunia,” kata Denning kepada Motorsport.com.

“Tapi siapa yang tahu, karena jika tim itu membuat kemajuan besar dan motornya fantastis, tidak ada yang tahu.

“Sejujurnya, dia pergi dan kami mengucapkan selamat tinggal tanpa perasaan negatif, hanya dukungan. Sebagai team player dan pendukung proyek, dia sangat bagus, di atas motor, di luar motor, semuanya,” tuturnya.

Selama berkiprah bersama Yamaha, Van der Mark menegaskan posisinya sebagai salah satu pembalap terbaik. Kerap mencetak podium dalam setiap empat balapan, walau mendapat perlawanan dari Kawasaki dan Ducati. Sayang, dia absen pada tiga balapan terakhir 2020 lantaran cedera pergelangan tangan.

Ditanya apa yang bisa disimpulkan dari penampilan Van der Mark saat membela Yamaha, Denning menjawab: “Berhasil, sungguh. Tidak hanya mempertimbangkan balapan World Superbike dan apa yang telah dia raih di sini, tetapi juga kemenangan Suzuka 8 Hours dan cara dia menyesuaikan diri dengan tim.

“Ketika pembalap menikmati berada di dalam tim, mudah bagi tim untuk mendukungnya. Hal terbaik tentang Mikey adalah dia bisa melempar helmnya ke sekitar garasi dan setelah 15 menit dia selesai, kami dapat mengatur ulang dan memulai lagi. Bahkan jika dia mengalami hari Jumat yang buruk, Anda selalu dapat menjamin ketika lampu padam, dia balapan dengan keras.

“Dan satu-satunya kekecewaan adalah kecelakaan Misano tahun lalu yang bukan salahnya, menyebabkan pergelangan tangan patah dan itu membuatnya melewatkan banyak balapan. (Padahal) dia benar-benar ada di sana, dan saya kira dia akan memenangi lebih banyak balapan tahun lalu andai tidak cedera.

“Mungkin itu satu-satunya poin negatif, karena jika Anda melihat pertumbuhan tahap demi tahap, dia semakin baik setiap tahunnya,” ujarnya.

Kursi kosong yang ditinggalkan Van der Mark bakal diisi Andrea Locatelli. Juara dunia World Supersport 2020 itu akan berduet dengan Toprak Razgatlioglu.

Michael van Der Mark, BMW Motorrad WorldSBK Team

Michael van Der Mark, BMW Motorrad WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kecil peluang Ducati pertahankan Bautista
Artikel berikutnya Disatroni Pencuri, Jonathan Rea Kehilangan Sejumlah Motor

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia