Ini Penyebab Jonathan Rea Terlempar ke Papan Tengah
Jonathan Rea makin putus asa menatap kiprahnya di World Superbike musim ini. Pembalap Kawasaki Racing itu hanya berada di peringkat kesembilan dalam Race 1 WSBK Indonesia, Sabtu (4/3/2023).
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Periode suram masih berlanjut hingga seri kedua musim ini. Upayanya memangkas gap poin di Sirkuit Mandalika, di mana dia berjaya pada 2021, menemui kegagalan.
Rea bertengger di peringkat kesembilan pada bagian akhir. Ia menuntaskan balapan di depan rekan setimnya, Alex Lowes.
Sementara posisi delapan besar dihiasi rider dari Ducati, Yamaha, BMW dan Honda. Situasi itu tak pelak membuat Rea frustrasi.
"Tentu saja ini membuat frustrasi, tapi itulah kenyataan yang harus kami hadapi," Rea berkomentar. "Kami harus mengubah hal-hal mendasar pada motor yang tidak bekerja. Jika kami bisa mengendalikannya, maka kami bisa berada di depan.
"Secara keseluruhan, Sabtu ini adalah hari yang sulit. Di Superpole, salah satu lap cepat saya dibatalkan karena bendera kuning. Setelah itu, saya mendapat penalti karena menghalangi Philipp Oettl.”
Pembalap veteran asal Irlandia Utara itu meminta maaf telah mengganggu jalur Oettl.
"Saya tidak tahu bahwa dia begitu dekat di belakang saya. Sebelumnya saya mencatat waktu sektor yang bagus. Kemudian roda belakang berputar terlalu banyak dan saya melihat ke belakang. Tapi saat itu, dia sudah berada tepat di belakang saya. Saya minta maaf untuk itu," kata Rea, yang terkena penalti grid sehingga turun dari P5 ke P8. Ia pun memulai balapan pertama dari baris ketiga.
Kekacauan di Tikungan 1 lap awal, yang disebabkan manuver gagal Michael Ruben Rinaldi, menjadi sorotan. Pembalap Aruba.it Ducati itu berakhir di gravel usai kontak dengan Axel Bassani.
"Dalam balapan saya melakukan start yang biasa saja. Kemudian jatuhnya Rinaldi di tikungan 1 terjadi tepat di depan saya. Saya harus memilih jalur yang lebar dan mendapati diri saya berada cukup jauh di belakang," ujar Rea kesal.
"Selangkah demi selangkah saya melaju, tapi kemudian saya melewatkan beberapa puncak tikungan dan mengalami masalah di tikungan cepat. Biasanya ini adalah tikungan favorit saya, tapi hari ini saya mengalami masalah. Motor tidak bisa berbelok karena saya tidak memiliki cengkeraman di bagian depan.”
"Ban belakang cukup konstan sepanjang balapan, tapi ban depan banyak mengalami kerusakan. Saya tidak bisa memperlambat laju motor atau membelokkannya dengan benar. Itu benar-benar sulit di lap-lap terakhir.”
Problem ban membuat pemilik nomor 65 kesulitan melaju jauh ke depan. Ia sempat berada di peringkat kelima sebelum disalip Danilo Petrucci (Barni-Ducati), Michael van der Mark (BMW), Xavi Vierge (Honda) dan juga Dominique Aegerter (GRT-Yamaha).
"Saya harus berjuang keras untuk mempertahankan posisi saya. Beberapa pembalap datang dari belakang dan saya terjebak seperti pada balapan kedua di Phillip Island," kata Rea.
"Itu sangat membuat frustrasi. Kami harus memahami apa yang bisa kami lakukan dengan lebih baik di hari Minggu.”
Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Tapi apa yang membuat Kawasaki begitu terpuruk? "Ada banyak hal yang hilang saat ini. Kami harus berkembang. Kami tak bisa memperbaiki beberapa hal, tapi kami bisa menemukan keseimbangan yang lebih baik," Rea menuturkan.
"Motor saya sangat bagus untuk satu lap, jadi sulit untuk mengkritik apa pun. Ketika semuanya tepat dan kami memiliki banyak cengkeraman, motor bekerja dengan baik. Tapi saat cengkeramannya berkurang, kami berjuang lebih keras daripada yang lain."
"Kami harus melihat keseimbangan sasis dan mencoba memaksimalkannya. Kami harus berhati-hati agar tidak terlalu frustrasi. Namun jika Anda melihat apa yang telah kami raih di masa lalu, maka ini adalah hal baru bagi kami untuk berjuang demi setiap poin."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments