Jonathan Rea Dihujat Netizen Usai Protes Yamaha
Bentuk protes yang diajukan Kawasaki terhadap pembalap Yamaha, Toprak Razgatlioglu, berbuntut panjang bagi Jonathan Rea.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Rea mendapatkan serangan dari media sosial karena banyak fan yang tak senang dengan keputusan Kawasaki mengajukan protes, yang meyebabkan Razgatlioglu kehilangan kemenangan Superpole Race.
Pria asal Irlandia Utara itu mengatakan apa yang diungkapkan oleh orang-orang di media sosial sangat kejam.
Bahkan, itu hampir memengaruhi mental Jonathan Rea, mengingat bukan hanya kritik yang dilontarkan, tapi juga umpatan dan ancaman.
Namun, karakter yang sudah terbentuk membuat Rea mampu melewatinya dan kembali fokus menghadapi balapan di Catalunya.
“Apa yang bisa dikatakan tentang apa yang terjadi dua pekan lalu, di media sosial saya membaca begitu banyak kata-kata buruk yang ditujukan kepada saya setelah kami mengajukan protes dengan rekaman,” kata Rea seperti dilansir GPOne.
“Saya dihina dan diamcam. Saya menerima banyak omong kosong tentang saya dan itu adalah hal yang tidak menyenangkan.
“Bahkan, saya tidak bisa tidur pada Minggu setelah balapan, karena apa yang ditujukan kepada saya sangat berlebihan.
“Pada akhirnya, saya seorang profesional dan saya harus menatap ke depan, tugas saya hanyalah mengendarai motor.”
Meski masih mendapatkan banyak umpatan dan ancaman, Jonathan Rea tak ingin ambil pusing dan tak menghiraukan apa yang diucapkan netizen di media sosial.
“Saya memiliki mentang yang kuat dan saya tidak akan terintimidasi hanya dengan kata-kata,” ujarnya.
“Terlepas dari itu, saya akan melanjutkan pekerjaan, dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangi gelar.”
Jonathan Rea menegaskan hubungannya dengan Toprak Razgatlioglu baik-baik saja setelah kejadian kontroversial itu.
Menurutnya, itu sudah ada dalam aturan dan tidak ada yang dapat membantahnya, terlebih Race Direction sudah membuat keputusan.
“Saya tidak memiliki masalah dengan Toprak, saya sangat menghargainya dan bahkan saya mengirim pesan kepadanya pada Minggu sore di Magny-Cours,” tuturnya.
“Seperti yang saya katakan, saya seorang pembalap dan saya akan melanjutkan perjuangan untuk memenangi gelar.
“Jika dia mengalahkan saya, maka saya akan mengakui kemenangannya dan memberikan ucapan selamat.
“Saya tidak pernah menentang kemenangannya. Dia seorang pembalap bertalenta dan memiliki musim yang sangat bagus. Kami bukan musuh.”
Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team, merayakan gelar keenam bersama keluarganya
Foto oleh: Jonathan Rea
Bagaimanapun, Jonathan Rea tetap merasa khawatir dengan ucapan para warganet di media sosial. Untuk itu, ia memperingatkan anak-anaknya agar berhati-hati saat menggunkan media sosial dan tak terpancing emosi ketika tak ada yang suka dengannya.
“Saya menjelaskan kepada anak saya untuk tetap kuat menghadapi kehidupan sehari-hari. Saya mengatakan kepada mereka bahwa di dunia ini terkadang orang tidak setuju dengan mereka yang memiliki kebenaran,” tuturnya.
“Saya merasa tidak melakukan sesuatu yang salah di Magny-Cours, saya hanya melaporkan apa yang terjadi.
“Toprak berada di zona hijau dan dengan manuver seperti itu dia bisa mendapatkan keuntungan. Jika saya balapan dengan teman-teman, maka persoalannya berbeda. Tapi, kami sedang berada di kejuaraan dunia dan ada aturan yang harus ditaati.
“Mungkin kami tidak menyukai aturannya, tapi kami harus menghargainya. Di masa lalu, aturan kerap merugikan saya, tapi saya selalu bisa melangkah ke depan.”
Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments