Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jonathan Rea Idamkan Duel Musim Ini seperti WSBK 2002

Dari duel sengit di trek ke perseteruan di luar lintasan Magny-Cours, dua bintang World Superbike (WSBK) siap mengulang sejarah hampir dua dekade lalu.

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Gold and Goose / Motorsport Images

Persaingan sengit Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK) selaku juara bertahan dengan penantang terkuatnya saat ini, Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK), memasuki babak baru di Circuit de Nevers Magny-Cours, Prancis, akhir pekan lalu.

Tidak hanya balapan tiga race yang penuh drama tetapi juga adu argumen terkait penalti track limit yang membatalkan kemenangan Razgatlioglu di Superpole Race.

Sengitnya duel antara Rea – kampiun WSBK enam tahun terakhir beruntun – dengan Razgatlioglu bisa dilihat dari silih bergantinya posisi 1-2 di antara mereka.

Baca Juga:

Razgatlioglu memenangi Race 1 dan 2 serta P2 di Superpole Race. Saat pembalap Turki itu menang, Rea mampu finis di podium kedua, dan sebaliknya.

Dengan lima putaran tersisa (15 race), segalanya memang masih bisa terjadi di WSBK 2021. Razgatlioglu kini memimpin dengan 370 poin atau unggul hanya tujuh angka dari Rea di posisi kedua. Scott Redding (Aruba.it Racing – Ducati) menguntit di P3 dengan 298 poin.

“Saya berharap mampu memenangi kejuaraan pada lap terakhir race penutup, seperti duel Colin Edwards dan Troy Bayliss,” kata Rea.

Colin Edwards dari Tim Castrol Honda menggeber Honda VTR1000SP2 mencoba menahan kejaran Troy Bayliss dari Tim Ducati Infostrada dengan andalan Ducati 998 F02 pada sebuah race World Superbike 2002.

Colin Edwards dari Tim Castrol Honda menggeber Honda VTR1000SP2 mencoba menahan kejaran Troy Bayliss dari Tim Ducati Infostrada dengan andalan Ducati 998 F02 pada sebuah race World Superbike 2002.

Hampir 20 tahun lalu, Edwards (Castrol Honda) berhasil memenangi gelar keduanya di WSBK yang disebut-sebut sebagai comeback paling impresif dalam sejarah balap motor dunia.

Pada awal musim, Troy Bayliss (Ducati Infostrada) yang saat itu berstatus juara bertahan, berhasil memenangi enam race awal. Pada akhir Race 1 di Mazda Raceway Laguna Seca, Amerika Serikat – putaran ke-9 dari total 13 – ia sudah mengoleksi 14 kemenangan dan unggul hngga 58 poin.

Namun, kemenangan pada Race 2 di Laguna Seca menjadi titik kebangkitan Edwards. Setelah itu, ia memenangi seluruh delapan race tersisa. Kecelakaan yang dialami Bayliss pada Race 2 di Assen, Belanda, membuat gelar baru bisa ditentukan pada lomba terakhir di Imola, Italia.

Keduanya bertarung sangat ketat hingga situasi wheel to wheel tidak asing sepanjang dua race di Imola. Edwards akhirnya berhasil memenangi seluruh dua race dalam balapan yang dijuluki "Showdown at Imola" tersebut.

Pada akhir klasemen, Colin Edwards mengoleksi 552 poin atau hanya unggul 11 dari Bayliss di P2, sekaligus memastikan gelar WSBK keduanya setelah tahun 2000.

“Duel Colin Edwards dan Troy Bayliss menurut saya yang paling ikonik dalam sejarah WSBK. Saya ingat menonton balapan itu di kantor ayah dan tahu bagaimana perasaan saya sebagai anak muda melihat sengitnya duel tersebut hampir di seluruh area trek,” kata Rea.

“Tetapi, Anda juga tidak ingin stres! Duel seperti itu tidak akan mudah. Anda tahu, saya sedang mempersiapkan diri untuk bertarung dengan Scott dan Toprak. Ini mungkin akan menjadi lomba yang kacau. Namun, memiliki tiga pabrikan yang berbeda juga, itu bagus!”

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Di sisi lain, Toprak Razgatlioglu mengaku menikmati persaingan melawan Jonathan Rea. Melawan pembalap sekelas Rea, Razgatlioglu menyebut harus selalu mengeluarkan semua kemampuan di setiap lomba.

“Menghadapi dia, kami harus selalu bertarung sampai lap terakhir lomba. Saya berusaha menekan karena memerlukan kemenangan,” kata Razgatlioglu yang sudah memenangi 13 race dan 44 podium dalam 107 race WSBK sejak 2018 tersebut.

Sampai seri di Magny-Cours atau 24 race yang sudah digelar, Razgatlioglu sudah mampu memenangi delapan race (termasuk 1 Superpole Race). Bandingkan dengan Rea yang sembilan kali menang namun lebih banuak di Superpole Race (lima).

“Tahun ini saya akan mencoba memenangi 10 sampai 12 race, entah berapa. Saya hanya mencoba memenuhinya. Di setiap balapan, saya berkembang sedikit. Bagi saya, ini musim terbaik dan kami melawan Jonny, legenda di WSBK,” kata Razgatlioglu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Scott Redding Anggap Podium Ketiga Magny-Cours seperti Kemenangan
Artikel berikutnya Jonathan Rea Minta Kawasaki Berkembang untuk Kejar Toprak Razgatlioglu

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia