Jonathan Rea: Saya Tak Ingin Ada di Olahraga Ini Lima Tahun Lagi

Jonathan Rea merupakan pembalap reguler WSBK sejak musim 2009. Telah melakoni 377 balapan, Rea adalah salah satu veteran dengan kiprah terlama pada kompetisi itu.

Pembalap yang Februari mendatang merayakan ulang tahun ke-36 itu sudah memikirkan untuk gantung helm. Yang jelas, keputusannya tak akan dieksekusi sebelum 2024 karena masih punya kontrak dengan Kawasaki Racing.

Bisa saja ia mengumumkan mundur pada 2024 dan benar-benar keluar dari grid di WSBK 2025. Namun, dalam dua tahun ke depan, Rea mungkin saja berubah pikiran.

 "Saya tidak ingin mengatakan bahwa ini adalah kontrak terakhir saya. Tapi, saya tidak ingin berada di sini dalam lima tahun," Rea menjelaskan kepada 'Bikesportnews'.

"Saya ingin mengundurkan diri ketika saya masih kompetitif dan selama saya masih menikmatinya. Sejauh ini belum ada momen di mana saya berpikir untuk pensiun.

Beberapa rivalnya telah angkat kaki dari WSBK, yakni Chaz Davies dan Eugene Laverty. Hal ini tidak mengganggu fokus Rea mempersiapkan musim selanjutnya.

"Seandainya saya memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Chaz, saya bisa bertanya kepadanya bagaimana ia memutuskan untuk mengundurkan diri," kata penghuni peringkat ketiga klasemen 2022.

"Mungkin itu akan berkembang. Tapi, bisa saja akan terjadi secara tiba-tiba. Saya masih punya dua tahun bersama Kawasaki di hadapan saya. Saya sepenuhnya fokus pada hal itu," ucapnya.

Bahkan setelah 6 gelar juara dunia, 118 kemenangan dan 245 podium, Rea masih haus akan kesuksesan yang lebih besar. "Sekarang ini tentang memenuhi ekspektasi Anda sendiri," jelas sang juara dunia, merujuk pada motivasinya.

Terutama momen-momen di mana ia dikalahkan memberikan dorongan baru. "Musim 2019, ketika Alvaro (Bautista) datang dan mengalahkan saya dengan 15 detik pada balapan pertama, adalah peringatan besar. Anda harus bisa menerima momen-momen sulit. Saya menghadapinya dengan sangat baik," kenang Rea, yang memenangkan Piala Dunia bisa berbelok dan mengamankan gelar nomor lima.

Musim 2022 merupakan tahun tersulit sebagai pembalap Kawasaki sejauh ini. Tetapi meskipun Rea hanya berada di urutan ketiga di Kejuaraan Dunia, ia mampu secara konsisten bertahan di lapangan teratas. Itu memberikan motivasi.

"Saya belum terlalu sering dikalahkan dengan jelas tahun ini. Bahkan ketika saya finis ketiga di belakang Alvaro dan Toprak (Razgatlioglu), saya sering tidak kehilangan sentuhan hingga akhir balapan. Jadi ada alasan untuk optimis," jelasnya.

"Sangat memotivasi ketika Anda memiliki kesempatan untuk menang. Ini seperti obat. Begitu Anda menang, Anda tidak ingin pergi tanpa perasaan itu. Masalahnya adalah perasaan itu tidak bertahan lama. Itu cepat hilang."

Sejak awal kariernya, Rea telah memfokuskan hidupnya pada olahraga. "Anda menyesuaikan hidup Anda dengan segalanya dan banyak berkorban. Anda menginvestasikan banyak kerja keras untuk membuatnya. Tapi saya tidak tahu ada bedanya. Ini adalah pertarungan yang sulit sejak debut saya di musim 2009," Rea melihat ke belakang.

Kemungkinan pensiunnya Rea akan menjadi kemunduran besar bagi Kawasaki sebagai pemberi kerja. Rekan setimnya, Alex Lowes, juga sedang berada periode suram dalam kariernya. Kawasaki saat ini tidak memiliki talenta muda yang sedang dikembangkan.