Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Juara WSBK 2021 Bukan yang Termanis bagi Jonathan Rea

Seandainya jadi juara World Superbike (WSBK) 2021, Jonathan Rea mengklaim itu bukan sukses paling manis dalam kariernya.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Gold and Goose / Motorsport Images

Juara WSBK enam tahun beruntun tersebut sedang dalam periode sulit. Kans mempertahankan mahkota terancam melayang seiring dengan lonjakan performa Toprak Razgatlioglu. Keduanya sama-sama mengoleksi 11 kemenangan musim ini.

Namun, gegara crash di Portimao, Rea tertinggal hingga 24 poin dari rivalnya tersebut. Akhir pekan ini, di Sirkuit San Juan Villicum, Argentina, Razgatlioglu bisa saja jadi kampiun baru kalau tampil sempurna dan rider Kawasaki Racing itu gagal finis.

Tapi, sepertinya Rea tidak akan menyerah begitu saja dan menyulitkan lawannya hingga putaran terakhir di Indonesia.

Saat ditanya Motorsport.com, apakah 2021 bisa jadi gelar paling manis baginya, Rea pun menjawab, “Tidak, Saya kira yang paling manis selalu yang perdana karena itu luar biasa.

“Itu seperti memberi Anda validasi bahwa Anda seorang pembalap hebat dan Anda bisa melakukannya. Jadi, setelah itu, ini semua adalah bonus dan selalu menyenangkan.

Baca Juga:

“Tentu saja, kami punya beberapa tahun yang sulit, tapi juga tahun luar biasa. Ini adalah salah satunya. Saya tidak tahu jika itu akan lebih penting, tapi tentu saja itu yang paling dekat.”

Motor Kawasaki Ninja ZX=10RR yang dikendarainya mengalami banyak masalah musim ini. Problem itu semakin terekspos sejalan dengan ketatnya persaingan. Ia pun kerap melakukan kesalahan.

“Kami punya beberapa kesulitan dengan mesin kami, terutama di area tertentu,” ia mengungkapkan.

“Kami juga punya beberapa poin kuat tapi kompetisi sekarang sangat berat, jadi saya membuat beberapa kesalahan musim ini karena saya sudah mengendarai motor hingga batas pada setiap lap dan tentu, kadang Anda melewatinya. Itu yang terjadi tapi masih wajar.

“Di masa lalu, saya selalu punya beberapa margin karena lawan membuat kesalahan lebih banyak daripada saya. Sekarang, tidak ada margin, semua orang kencang. Ducati dengan Scott Redding, Yamaha dengan Toprak. Jadi, ya, saya 100 persen di setiap lap.”

 

Duel Rea dan Razgatlioglu memberi unsur hiburan sekaligus menimbulkan polemik ketika terjadi kontak antara mereka.

“Menurut saya, tidak seperti itu. Dia pernah menyenggol saya sekali di Jerez dan dua kali di Portugal,” tuturnya.

“Tapi, balapan itu, ada banyak yang dipertaruhkan. Kami mencoba balapan untuk juara dunia, jadi Anda akan mendorong hingga melebihi batas kadang-kadang dan mencoba menghormati, itu yang utama.

“Tapi bagi saya, Anda harus balapan sekencang mungkin karena itu sangat berarti. Saya tahu perasaan ketika memenangi kejuaraan dan menginginkannya lagi. Kita lihat saja apa yang terjadi.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Hasil FP1 WSBK Argentina: Stabil, Razgatlioglu Empaskan Redding-Rea
Artikel berikutnya Hasil FP1 WSSP Argentina: Dominique Aegerter Tebar Ancaman

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia