Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jonathan Rea Minta Kawasaki Pelajari Filosofi Yamaha

Jonathan Rea kesal kans mempertahankan gelar juara dunia World Superbike (WSBK) berkurang. Ia pun meminta Kawasaki agar mempelajari filosofi Yamaha.

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andalan Kawasaki Racing tersebut menghadapi perlawanan keras dari pilot PATA Yamaha, Toprak Razgatlioglu dan wakil Ducati, Scott Redding.

Bahkan, ia kalah dari pembalap Turki di klasemen dengan selisih tujuh poin. Sejauh ini, Rea meraup 363 poin setelah mengoleksi 8 kemenangan, 6 runner-up dan 6 peringkat ketiga.

Pilot Irlandia Utara tersebut tak bisa berbuat banyak kecuali memaksimalkan materi yang dimiliki sekarang. Namun, ia menyarankan Kawasaki agar tak cepat puas dan mau belajar, termasuk dari rival berat mereka, seperti Yamaha.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Yamaha memperlakukan tim satelit setara dengan pabrikan. Mereka mendapat fasilitas hampir sama. Kekompakan antara skuad pun terjaga.

“Tim-tim yang didukung Yamaha, mendapat materi pabrikan. Empat kepala kru, engineer elektronik dan para pembalap bekerja bersama. Kami harnya punya dua mesin pabtikan. Itu sangat sulit. Tapi kondisinya seperti itu,” Rea menandaskan.

“Mungkin kami dapat belajar sesuatu dari ini. Kami melakukan yang terbaik, saya juga seperti itu. Tampaknya, kami punya beberapa hal untuk dikejar.”

Ketika penampilan pembalap mengalami penurunan, performa motor yang pertama disorot. Ninja ZX-10RR versi 2021 pada dasarnya sama dengan versi 2020. Menurut Direktur Teknik FIM, Scott Smart, Kawasaki tidak melakukan perubahan mesin.

Dari editor, baca juga:

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ini artinya putaran dalam mesin kurang dari 500 rpm dari rencana awal. Rea menilai faktor itu bisa melemahkan Ducati jika tak segera diperbaiki.

“Saya tidak tahu seberapa besar selisihnya, tapi tentu saja itu membuat perbedaan. Ketika Anda mengujinya saat musim dingin, pastinya terasa perbedaannya. Itu seperti memberi permen kepada seorang anak dan kemudian mengambilnya,” ucapnya.

“Dengan 500 atau 600 putaran lagi, Anda dapat menggunakan rasio gir yang ketat, punya akselerasi lebih baik dan Anda dapat mengurangi kecepatan dengan lebih baik.”

Sama seperti Rea, penampilan rekan setimnya, Alex Lowes, juga boleh dibilang mengecewakan. Ia bertengger pada peringkat keempat karena hanya mampu naik podium lima kali.

“Alex Lowes masih berjuang dengan cedera yang didapat sebelum awal musim. Ditambah lagi, ia cedera selama tes di Navarra. Dia berkendara dengan baik, tapi tetap sulit.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ana Carrasco Tak Permasalahkan Pernyataan Valentino Rossi
Artikel berikutnya Hasil FP1 WSBK Catalunya: Rea Terkuat, Razgatlioglu Belum Nyaman

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia