Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kawasaki Akan Kesulitan Dapatkan Lagi Rpm yang Hilang

Homologasi baru terkait batas putaran mesin (rpm) Kawasaki untuk WSBK musim 2022 sedang dievaluasi, namun kemungkinannya hal tersebut bakal tetap sama tahun depan.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Gold and Goose / Motorsport Images

Selama beberapa bulan lalu, ada banyak pembicaraan tentang pemangkasan 500 rpm (revolutions per minute) untuk Kawasaki tak lama sebelum berlangsungnya Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2021.

Evolusi terbaru ZX-10RR sebenarnya muncul di grid start musim 2021 dengan 15.100 rpm, batas maksimum yang menjadi fokus Kawasaki selama musim dingin untuk melanjutkan pengembangan, mendapat bonus 10 persen pada model produksi.

Kemudian, beberapa hari sebelum WSBK 2021 dimulai, muncul kabar yang menggemparkan, berkat campur tangan FIM yang menurunkan batas rpm atau rev limit ke angka 14.600, sama dengan versi sebelumnya.

WSBK telah memberlakukan sistem batas putaran mesin sejak 2018 sebagai bagian dari upaya penyeimbangan kinerja guna menjaga agar grid tetap kompetitif, dengan batas-batasnya dinilai ulang setiap tiga ronde berdasarkan algoritma kinerja yang terdiri dari banyak kriteria.

Baca Juga:

Jika sebuah pabrikan dirasa terlalu kompetitif oleh algoritma, maka mereka dapat kehilangan 250 rpm atau memperoleh jumlah yang sama apabila kinerjanya kurang bagus.

Pemotongan 500 rpm tentu saja menjadi sebuah pukulan berat untuk diterima oleh Kawasaki, apalagi kabarnya datang dengan sangat terlambat sehingga skuad pabrikan Jepang tak ragu menunjukkan kekecewaan mereka.

“Tidak dapat diterima bahwa kami mengetahui hal seperti itu tiga hari sebelum kejuaraan dimulai,” kata Pere Riba, Kepala Kru Jonathan Rea di Kawasaki Racing Team (KRT), kepada GPOne di malam menjelang putaran Aragon, Mei lalu.

“Ini membuat frustrasi karena pemberitahuan yang terlambat, tetapi seperti yang kami alami tahun lalu, itu adalah rpm yang sama meski kami punya tenaga lebih karena mesinnya tidak sama. Ini mesin baru dengan komponen berbeda di dalamnya,” Rea menambahkan.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Seolah tidak cukup, isu ini telah dibahas beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir secara intens sehingga Jonathan Rea, sang juara bertahan, baru-baru ini menggarisbawahi seberapa besar pengaruhnya terhadap perebutan gelar melawan Toprak Razgatlioglu dari Yamaha.

Faktanya adalah bahwa masalah yang terkait dengan pemotongan putaran mesin sangat jelas. Setiap musim, FIM dapat turun tangan untuk menambah atau mengurangi rpm motor.

Prosedur ini dilakukan melalui perhitungan algoritma yang mempertimbangkan kinerja semua motor tim pabrikan di trek tertentu (klasemen, fast lap, Superpole) dan sebagai hasilnya bahkan tim privat.

Seperti diketahui, di WSBK, Kawasaki memiliki beberapa tim satelit yang mengalami kesulitan untuk bersaing, seperti Puccetti dan Orelac. Tetapi pada saat yang sama tim pabrikan mampu kompetitif.

Kawasaki bersama Rea kini menempati posisi kedua dengan raihan delapan Superpole dan 23 podium. Belum lagi lap tercepat yang diperoleh. Selain rider Irlandia Utara itu, ada Alex Lowes, yang saat ini mendekati lima besar dengan raihan lima podium.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Jika di satu sisi tim independen mereka sedang berjuang untuk bisa kompetitif, maka di sisi lain skuad resmi mengompensasi melalui Rea atas keterbatasan Kawasaki ini.

Bila mempertimbangkan bahwa Honda belum menerima manfaat apa pun dari pemangkasan tersebut, tampaknya agak rumit KRT bisa mendapatkan kembali 500 rpm-nya, juga karena kemungkinan peningkatan akan mencapai 250 rev, bukan langsung 500.

Pada titik ini Kawasaki tidak memiliki banyak alternatif selain tampil di grid start 2022 dengan homologasi baru, sebuah kemungkinan yang dicetuskan beberapa bulan lalu.

Faktanya, perlu diingat, seperti yang terjadi dengan Ducati di masa lalu, jumlah putaran mesin tetap tidak berubah bahkan ketika musim berakhir, tanpa disetel ulang setelah musim berikutnya dimulai.

Dan kenyataannya, Aruba.it Racing, tim resmi Ducati masih ‘membayar’ sampai hari ini untuk pemangkasan 250 rpm, yang terkenal pada musim 2019 dengan Alvaro Bautista, setelah Aragon.    

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tom Sykes Absen Lagi, BMW Panggil Eugene Laverty
Artikel berikutnya Hasil FP1 WSBK Portugal: Rea Puncaki Timesheet, Razgatlioglu P4

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia