Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Alvaro Bautista Ungkap Metode Chaz Davies Bantu Dirinya

Sebagai pelatih para pembalap tim pabrikan Ducati, Chaz Davies tetap berada di paddock World Superbike (WSBK) musim ini.

Chaz Davies, Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Chaz Davies, Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Gold and Goose / Motorsport Images

Dengan rekor 99 finis podium, 32 kemenangan race, dan tiga kali menjadi runner-up WSBK (2015, 2017, 2018, semua bersama Ducati), Chaz Davies memutuskan gantung helm pada akhir musim 2021 lalu.

Selama beberapa musim, pria asal Wales berusia 35 tahun itu bisa dibilang menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menandingi keperkasaan juara dunia WSBK enam kali (2015-2020) Jonathan Rea.

Setelah pensiun, Davies menandatangani kontrak untuk menjadi pelatih para pembalap tim pabrikan Ducati baik di WSBK, Alvaro Bautista dan Michael Ruben Rinaldi, maupun World Supersport (WSSP), Nicolo Bulega.

Di WSBK, Davies memang bisa dibilang besar bersama Ducati. Dari total 268 race WSBK, ia turun bersama Ducati dalam 216 balapan – sisanya bersama Aprilia (25) dan BMW (27). Dari 216 race bersama Ducati, 91 di antaranya Davies turun dengan Panigale V4 R.

“Bantuan dari Davies sangat besar buat kami. Karena ia mantan pembalap, ia tahu benar apa yang kami butuhkan di trek,” kata Alvaro Bautista, yang tengah memimpin klasemen WSBK 2022 sampai paruh pertama musim (enam putaran atau 18 race).  

“Ia memperhatikan kami di trek dan melakukan analisis, atau melakukan hal-hal lain. Davies juga menjelaskan perbedaan antara saya dengan Rinaldi.

Baca Juga:

“Karena pengalamannya, Davies tahu situasi kapan kami harus mengubah sesuatu dan kapan untuk tidak melakukan apa-apa.

“Kadang, Anda mungkin berpikir ingin mengubah sesuatu tetapi Davies bisa melihat bila motor kami tidak akan memberi keuntungan signifikan (dari perubahan itu), karena setiap motor berbeda,” ucap Bautista seperti dikutip Speedweek.com.

Menariknya, usia Davies sebetulnya dua tahun lebih muda daripada Alvaro Bautista (37). Bautista sendiri berpengalaman lebih dari 20 tahun di Kejuaraan Dunia Balap Motor.

“Davies tidak memaksakan dirinya dan terus-menerus membuat saran untuk ini atau itu. Ia mencoba melacak semua pembalap di trek,” kata Alvaro Bautista.

“Jika Anda bertanya apakah ada masalah, dia akan memberikan pendapatnya. Ini bukan hanya bantuan bagi kami, pembalap, tetapi juga bagi para insinyur, teknisi, dan mekanik,” ucap Bautista yang sudah memenangi tujuh race musim ini.

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Yamaha Beri Toprak Razgatlioglu Kebebasan Memilih
Artikel berikutnya Eugene Laverty Sempat Tolak Tawaran Jadi Staf BMW

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia