Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mantan Pembalap WSBK Dominic Schmitter Putuskan Pensiun

Rider asal Swiss pertama yang semusim penuh di World Superbike, Dominic Schmitter, telah mengakhiri karier balap secara profesional dalam usia 27 tahun.

Dominic Schmitter, iXS Racing powered by YART

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Schmitter mengawali kiprah di kejuaraan dunia balap motor saat berkompetisi di ajang Superstock 600 musim 2013. Pada 2014, dia mencatatkan tiga kali penampilan di kategori World Supersport (WSSP).

Barulah pada 2015, Schmitter balapan WSSP semusim penuh bersama Team Go Eleven Kawasaki. Sepanjang tahun itu, sang pembalap berhasil mengemas 46 poin dan menduduki peringkat ke-14 klasemen akhir.

Performa menjanjikan Schmitter membuat Grillini Racing Team menawarinya kontrak untuk bergabung serta promosi ke kelas World Superbike (WSBK). Walau bukan tim kompetitif, dia mampu mencetak poin di Imola, Donington Park dan Laguna Seca.

Musim 2017, Schmitter pindah ke eighty one HPC-Power Suzuki Racing. Tetapi, statusnya kala itu hanyalah demi tugas pembalap tamu dalam dua balapan WSBK di Jerez. Pada tahun yang sama pula, dirinya menghabiskan waktu dengan mengikuti IDM Superbike.

Schmitter menuntaskan IDM Superbike 2020 di peringkat ketiga klasemen akhir, di belakang Jonas Folger dan Ilya Mikhalchik. Namun, sebuah insiden kecelakaan di Assen pada 14 Agustus 2021, ketika dia memimpin kejuaraan, menyebabkan panggulnya patah serta cedera otak traumatis tingkat dua.

Kendati demikian, cedera parah itu bukanlah alasan mengapa Schmitter akhirnya memutuskan untuk gantung helm setelah mengarungi dunia balap selama 23 tahun.

“Saya sudah lama berpikir untuk berhenti,” tuturnya melansir Speedweek.

“Kemudian berbagai faktor ikut berperan, seperti fakta bahwa saya berhasil meraih podium di IDM dan mampu melaju di depan.

“Saya selalu mendapat dukungan yang sangat baik dari sponsor, jadi ada tekanan untuk berhasil bahwa saya harus melakukannya. Mengapa saya harus melepaskan sesuatu ketika saya sukses? Terlepas dari kecelakaan, saya hanya ingin berkendara pada musim 2021.

“Itulah sebabnya saya memulai pelatihan saya sebagai instruktur mengemudi. Saya sangat menikmati sekolah mengemudi saat ini, bahkan lebih dari balapan.”

Baca Juga:

Mengenang kembali momen kecelakaan mengerikan di Assen, Schmitter menuturkan bahwa insiden itu bermuara pada kesalahan berkendara yang dilakukannya.

“Saya menempuh lap yang sangat cepat dan mengejar Florian Alt, tetapi roda belakang mulai meluncur saat saya keluar dari tikungan. Saya tidak dapat menahannya, menyebabkan apa yang tampak sebagai highside normal. Tapi saya mendarat di depan motor, yang kemudian melindas leher saya,” ucapnya mengutip Motosprint.

Kecelakaan tersebut membuat Schmitter kehilangan kesadaran sekitar 20-30 menit, serta mengharuskannya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

“Saya ingat, saya merasa pusing dan pingsan di tengah lintasan. Saya baru sadarkan diri 15 menit kemudian di medical centre,” tuturnya.

“Saya tidak menyesal (pensiun), jujur, karena saya ingin berhenti balap pula, tapi tidak baik harus berakhir seperti ini. Pokoknya, saya sudah memulai kursus untuk menjadi instruktur olahraga berkendara dan berpikir masa depan saya di dunia roda dua terletak di sana.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ducati Fokus Perbaiki Konsistensi Michael Ruben Rinaldi
Artikel berikutnya Jonathan Rea Mulai Rindu Sensasi Jadi Juara Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia