Redding Sebut Razgatlioglu dan Rea Lebih Berbakat daripada Bautista
Pembalap BMW Motorrad, Scott Redding, menyulut perang psikologis dengan Alvaro Bautista. Ia menyebut pemuncak klasemen World Superbike (WSBK) 2022 kurang bertalenta dibanding dua juara dunia sebelumnya.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Ketika ditinggalkan Redding, pamor Aruba.it Ducati malah kembali meroket. Bautista berhasil mengeluarkan potensi terbaik Panigale V4R, sekaligus memberi umpan balik untuk pengembangan.
Alhasil, skuad pabrikan tersebut menguasai klasemen pembalap dan konstruktor. Musim lalu, bersama Redding, mereka berada di bawah Yamaha. Pilot Inggris bertengger di peringkat ketiga.
Perbandingan tentu saja tak bisa terelakkan antara Bautista dan Redding. Runner-up Moto2 2013 tersebut mengatakan kalau penerusnya diuntungkan oleh motor. Bahkan, Jonathan Rea dan Toprak Razgatlioglu lebih berbakat.
“Bautista jelas jadi favorit, tapi apa yang terjadi tidak tepat. Faktanya, itu sungguh mengganggu. Alvaro jelas punya keuntungan lebih daripada pembalap lain dan Anda hanya melihat bagaimana terbatasnya Rea dan Toprak,” katanya dikutip dari GPOne.com.
“Menurut opini saya, Toprak lebih bertalenta, tapi banyak kehilangan di trek lurus. Tidak adil baginya terhukum dengan cara ini. Jonny juga mengalami hal serupa. Balapan di sana untuk ditonton.”
Beberapa waktu lalu, pembalap Spanyol berkelit kalau dia justru dirugikan oleh bobot lebih ringan. Agar komentar seperti itu tak terdengar lagi, Redding mendorong adanya regulasi berat pembalap dan motor seperti di Moto3.
“Seandainya saya lebih ringan 20 kg, mungkin saya sudah jadi juara dunia 2 atau 3 kali dalam karier,” juara British Superbike 2019 itu menyindir.
“Kami perlu batasan berat motor dan pembalap seperti yang terjadi di semua kategori (di antaranya MotoGP) atau F1. Ada masa di mana Moto2, para pembalap yang lebih berat justru terbantu, sehingga lebih seimbang.
“Jelas bahwa saya tidak menuding Alvaro, tapi ini yang saya pikirkan dan saya katakan tanpa berbelit-belit. Saya tambahkan satu hal. Di Misano, Alvaro mempermainkan lawan. Dalam kondisi panas, dia menjadi favorit.
“Lihat contoh apa yang terjadi pada saya di Misano, saat tes, saya lebih cepat 0,3 detik dari Michael Ruben Rinaldi. Namun, dalam balapan, dia lebih cepat daripada saya. Seseorang harusnya mengintervensi, karena seperti yang saya katakan itu tidak adil.”
Akhir pekan ini, WSBK menyambangi Donington Park, Inggris. Redding yang terus dibayangi rasa frustrasi akibat performa motor, punya harapan besar.
“Saya tiba di Donington dengan kesadaran bahwa kami mengambil langkah maju. Putaran pertama di Aragon, sangat menyebalkan. Dalam kesempatan itu, tidak ada yang berfungsi dan saya tidak tahu, apakah itu tergantung saya atau motor,” ungkapnya.
Trek itu bisa jadi titik tolak menjangkau targetnya menginjak podium kembali. Mereka harus mengikis selisih waktu dan bercokol di empat besar. Saat ini, ia mengisi peringkat ke-10 klasemen.
“Saya ingin mengincar podium meski masalah membuat kami lebih lambat 20 detik dari tiga teratas. Untuk paruh kedua musim ini, kami punya kabar gembira untuk memangkas gap dari tiga pembalap teratas.
“Saat ini, prioritas tiba di peringkat keempat dan dari sana, mencari cara untuk mengurangi gap,” Redding menandaskan.
Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments