Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Razgatlioglu Diklaim Lebih Nikmati Paddock WSBK daripada MotoGP

Kepala Kru Toprak Razgatlioglu, Phil Marron, menegaskan PATA Yamaha WorldSBK tak perlu panik melihat penurunan performa pembalapnya. Rider Turki itu pun tampak lebih menikmati paddock WSBK daripada MotoGP.

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK, Kenan Sofuoglu

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sudah tiga putaran atau sembilan balapan, juara bertahan WSBK tersebut tak pernah sampai ke podium teratas. Bahkan, ia mengalami crash sekali usai terlibat kontak dengan Jonathan Rea pada Race 2 di Assen.

Alhasil, Razgatlioglu sulit bangkit dari peringkat ketiga klasemen. Selisihnya dengan dua pembalap teratas, Alvaro Bautista, 52 poin, dan Jonathan Rea, 35 poin.

Marron menilai fluktuasi dalam karier seorang atlet adalah sesuatu yang biasa. Menurutnya yang paling penting adalah mencari solusi untuk keluar dari kondisi sulit.

“Setiap orang dalam tim, kami berpengalaman sebagai tim. Kru sudah berada di sini cukup lama. Kami tahu bahwa kami tidak perlu panik, itu hal terburuk yang bisa kami lakukan,” tuturnya dikutip dari situs resmi WSBK.

“Kami hanya melakukan aktivitas biasa yang dilakukan dan itu akan berada di tempatnya. Berdasarkan opini saya, tidak perlu menekan tombol panik, belum! Kami hanya harus menunduk dan mengambil keputusan yang masuk akal, logis, dan itu yang paling maksimal bisa kita lakukan.”

Pria yang telah bekerja sama dengan Razgatlioglu sejak 2019, menepis pandangan kalau pembalap nomor satu tersebut sudah berubah, sama seperti pendekatan terhadap WSBK 2022. Marron mengungkapkan semua tetap sama.

Mereka tetap membidik target untuk mempertahankan gelar juara dunia WSBK.

Baca Juga:

“Tidak berubah sedikit pun. Ini musim keempat saya bekerja dengan Toprak, kami tetap melanjutkan apa yang kami lakukan. Tentu saja, Anda mau menang. Itu targetnya, tak berubah apakah Anda juara atau runner-up,” Marron menambahkan.

“Hanya sekadar mentalitas sama, Anda ingin keluar dari sana dan melakukan yang terbaik. Bagi saya, tidak ada perubahan.

“Saya juga tidak lihat ada yang berbeda dari Toprak, pemuda yang sama bekerja dengan saya. Yang saya lihat di Estoril, dia punya alat untuk balapan seperti dua event pertama, yang mana kami sempat mengalami kemunduran.

“Dia berkendara dengan sangat baik di Estoril, sedikit lagi fokus untuk mendapatkan yang terbaik dari motor pada sesi latihan. Itu saja mungkin perubahan kecil yang saya sadari. Tahun lalu, dia fokus pada pertarungan panjang dan tidak merepotkan pada waktu putaran langsung. Dia bekerja di simulator balapan.

“Kami memulai hal yang sama tahun ini tapi selalu, saya tak bilang gangguan, tapi mengawasi apa yang dilakukan orang lain lebih dari hanya fokus pada diri sendiri.”

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK

Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Razgatlioglu gagal mendapatkan kursi di MotoGP 2023 karena Yamaha Factory Racing melepaskan RNF Racing. Padahal, sebelumnya, ia akan diplot memperkuat tim satelit.

Ada sedikit kelegaan dari komentar Marron. Ia dan pemuda 25 tahun tersebut sudah sering membahas tentang MotoGP.

Marron menyebut Razgatlioglu lebih menikmati situasi di garasi WSBK yang relatif lebih santai ketimbang MotoGP.

“Sejak saat pertama saya membicarakan tema MotoGP dengannya, di awal kiprahnya bersama Pucetti, saya menanyakan peluang ganti paddock. Dia menjawab bahwa dia suka paddock WSBK. Itu pilihannya untuk bertahan di WorldSBK,” ucapnya.

“Saya percaya kepadanya ketika dia mengatakan itu. Dia mencicipi paddock saat Rookies Cup dan juga berada di paddock WSBK, dia suka keramahan, lebih santai. Bukan berarti saya tak menghormati MotoGP, saya pernah bekerja di paddock itu dan menikmatinya.

“Hanya saja, kalau dia dapat kesempatan, saya yakin akan diambil. Dia cepat beradaptasi sehingga bisa mengendarai apa pun. Dia punya feeling bagus terhadap ban depan, jadi saya yakin dia berupaya mengekstrasi yang terbaik dari paket kami.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Cerita Jonathan Rea Jadi Korban Ujaran Kebencian
Artikel berikutnya Gantikan Van Der Mark, Mikhalchik Optimistis Tatap WSBK Italia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia