Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Toprak Razgatlioglu Perlu Ubah Gaya Balap jika Ingin Bersaing di MotoGP

Sebagai pembalap WSBK yang pernah merasakan sengitnya persaingan di MotoGP, Alvaro Bautista sangat kritis terhadap Toprak Razgatlioglu. Menurutnya, jika ingin beralih ke kelas premier, rider Turki itu harus mempertimbangkan gaya balapnya.

Toprak Razgatlioglu, PATA Yamaha WorldSBK Team

Akhir musim nanti, Toprak Razgatlioglu dijadwalkan bakal menguji prototipe MotoGP bersama Yamaha. Dalam prosesnya, ia ingin mencari tahu apakah motor M1 cocok dengan gaya balapnya atau tidak.

Eks rider MotoGP Alvaro Bautista meragukan Razgatlioglu bisa sukses di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor dengan gaya agresifnya meski itu membuatnya kini memimpin klasemen World Superbike (WSBK).

“Toprak harus mengubah gayanya karena ban Pirelli memungkinkan lebih dari ban di MotoGP. Di sana, bannya sedikit lebih halus. Anda wajin mengendarai racing line yang lebih bersih dan menerapkan gaya membalap yang lebih smooth,” ujar pembalap Team HRC itu kepada Motorsport.com.

Baca Juga:

Dalam ajang WSBK di masa lalu, Razgatlioglu tidak cocok dengan gaya balapnya. Juara dunia enam kali Jonathan Rea selama putaran di Portimao mengkritik agresivitasnya, memperkuat pendapat pembalap Aruba.it Ducati Scott Redding, yang terganggu oleh manuver keras rider Pata Yamaha tersebut pada beberapa kesempatan.

Lalu, apakah agresivitas Toprak Razgatlioglu saat ini terlalu berlebihan untuk MotoGP? “Tudak, menurut saya tak ada pembalap yang tidak agresif di MotoGP,” tutur Bautista. “Namun dia harus mengelola ban secara berbeda, sebab tidak di sana tidak bekerja seperti itu (di WSBK).”

Sementara itu, Project Manager Yamaha WSBK Andrea Dosoli mengaku tak khawatir. Ia percaya bahwa Razgatlioglu juga akan mampu tampil cepat dengan M1, seperti dengan halnya saat menggeber R1.

“Seorang pembalap dengan bakat dapat beradaptasi dengan semua jenis mesin. Seoprang pembalap bertalenta tahu bagaimana meraih hasil maksimal dari setiap motor, apa pun kategorinya,” ujar Dosoli.

Alvaro Bautista, Team HRC, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha

Alvaro Bautista, Team HRC, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kendati akan menguji M1 akhir musim nanti, Toprak Razgatlioglu tidak akan beralih ke MotoGP sebelum 2023. Bahkan, jika sukses menjadi juara tahun ini, ia akan terus balapan di WSBK pada musim 2022.

Pembalap 24 tahun tersebut sekarang berada di puncak klasemen sementara WSBK, mengoleksi total 478 poin. Ia unggul 24 angka atas juara bertahan, Jonathan Rea dari Kawasaki Racing Team dengan dua putaran tersisa.   

Alvaro Bautista sendiri pernah lama merasakan persaingan di MotoGP sebelum beralih ke WSBK pada 2019 lalu. Pembalap Spanyol itu turun dalam kelas premier periode 2010 hingga 2018.

Dalam rentang sembilan musim di MotoGP, Bautista pernah mengemudikan motor Suzuki, Honda, Aprilia dan Ducati. Selama kariernya di sana, juara dunia 125cc (Moto3) 2006 tersebut berhasil meraih tiga podium.  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Chaz Davies Akan Turun di Dua Balapan Terakhir WSBK
Artikel berikutnya Galang Hendra Bakal Diganti Leonardo Taccini di WSSP Argentina

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia