Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rea: Bautista Bisa Menjauh Tanpa Banyak Usaha

Meski sudah menggeber Kawasaki Ninja ZX-10RR hingga batas, Jonathan Rea harus puas dengan posisi kedua dalam Race 1 WSBK Belanda. Ia sadar tak ada yang bisa dilakukan untuk menyaingi Alvaro Bautista dan Ducati Panigale V4R.

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati, Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Di Assen, salah satu trek favoritnya, Sabtu (22/4/2023), Rea berjuang mati-matian hanya untuk runner-up. Dalam duel langsung dengan juara bertahan WSBK, ia jelas kalah karena Bautista terlalu dominan.

Bautista yang mendapat penalti, memulai balapan dari P4. Seharusnya, hal ini dimanfaatkan oleh Rea yang start dari garis depan.

Namun, ia sulit menyerang pembalap Aruba.it Ducati dan kesalahan kecil membuat Rea makin kehilangan jarak.

"Saya senang dengan performa kami," kata Rea. "Kecepatan balapan saya bagus, tapi saya tahu ini hanya masalah waktu. Saya tahu bahwa Alvaro akan menyalip saya cepat atau lambat. Kecepatannya sangat bagus kemarin. Saat dia menyalip, saya mencoba segalanya untuk mengikutinya.

"Sepertinya dia bisa menjauh tanpa banyak usaha. Saya tak bisa berbuat apa-apa. Tapi ini adalah poin yang solid. Banyak hal berjalan dengan baik. Start-nya bagus. Start saya cukup biasa-biasa saja tahun lalu. Hal itu bisa mengubah jalannya balapan.”

Apakah pembalap Kawasaki Racing ini yakin bisa menang sebelum balapan dimulai?

"Saya pergi ke balapan dengan pikiran terbuka," jelasnya. Rea mencatatkan waktu terbaiknya saat latihan dengan ban depan yang sudah usang. "Kecepatan balapan kami lebih baik daripada yang terlihat pada pandangan pertama.”

Baca Juga:

Namun dalam balapan, Rea tidak mampu membalas ketika Bautista memimpin. "Saat ia melewati saya, ia hanya menggunakan setengah lintasan saat keluar dari Tikungan 8, sementara saya menggunakan setiap milimeter dan membalap di ujung lintasan.

"Saya sadar bahwa balapan sudah berakhir. Saya sadar banyak hal yang harus saya lakukan untuk menang."

"Kami tak bisa berbuat lebih banyak lagi," Rea sadar. "Kami tidak bisa mempertahankan diri saat ini. Motornya terlalu bagus," kata juara dunia enam kali ini. Sementara Rea mengalami masalah dengan ban depan menjelang akhir balapan, Bautista melaju dengan penuh percaya diri menuju kemenangan tanpa kesulitan.

Selama ini, muncul pandangan kalau Bautista bisa juara karena postur kecil dan bobotnya ringan. Rea berpendapat, “Berat badan saya 70 kilogram. Saya tidak tahu berapa beratnya tanpa setelan kulit. Tapi banyak tenaga yang disalurkan melalui ban. Kami memakai ban lebih banyak," ia membandingkan.

"Ia mengendarai motornya dengan sangat baik, Anda tak bisa mengkritik apa pun tentang itu. Lalu ada perbedaan dalam akselerasi dan kecepatan tertinggi. Saya harus melampaui batas kemampuan saya untuk mengimbanginya. Ia adalah pembalap kelas dunia. Anda tak bisa berharap untuk bisa menyamainya ketika ada semua kelebihan ini.

"Tapi itu bukan salahnya," Rea mengklarifikasi dan memuji penampilan sang pemenang. "Dia mendapatkan hasil maksimal dari motornya. Kami harus berkembang - saya, tim saya, dan Kawasaki."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya WSBK Belanda Race 1: Bautista Bungkam Rea dan Razgatlioglu
Artikel berikutnya Bautista Menyalahkan Bassani atas Penalti Grid di Assen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia