Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
World Superbike WSBK Italia

Jonathan Rea Beberkan Syarat jika Kawasaki Ingin Mempertahankannya

Kontrak Jonathan Rea dengan Kawasaki akan selesai pada akhir World Superbike (WSBK) 2022. Ia pun mengajukan syarat jika pabrikan asal Jepang itu ingin mempertahankannya.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK

Jonathan Rea sudah merebut semua yang diidamkan pembalap WSBK, bersama Kawasaki. Rea berhasil merebut enam gelar juara dunia beruntun pada 2015 sampai 2020 bersama Kawasaki.

Dengan enam gelar juara dunia, 117 kemenangan, dan 223 podium (sampai putaran di Estoril, Portugal, 22 Mei lalu), Rea menjadi pembalap tersukses di WSBK.

Untuk rekor bersama satu pabrikan, pembalap asal Irlandia Utara itu juga sudah melibas catatan Carl “Foggy” Fogarty yang bersama Ducati merebut empat gelar juara dunia (1994, 1995, 1998, 1999), 59 kemenangan, dan 109 podium.

Pada perebutan gelar musim lalu, Rea harus mengakui kehebatan Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK Team).

Kini, menjelang balapan ketiga WSBK 2022 di Misano World Circuit “Marco Simoncelli”, Italia, akhir pekan ini (10-12/6/2022), Rea juga masih menunjukkan kekuatannya. Berada di P2 klasemen, ia hanya terpaut 17 poin dari sang pemuncak, Alvaro Bautista (Aruba.it Racing – Ducati).

Kontrak antara Rea dan Kawasaki berakhir setelah musim ini. Pembicaraan tentang kelanjutan kerja sama yang menjanjikan pun sudah kian dekat.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WSBK, bersaing ketat pada lomba WSBK Portugal di Sirkuit Estoril.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WSBK, bersaing ketat pada lomba WSBK Portugal di Sirkuit Estoril.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Seperti dikutip Speedweek, Rea mengaku dirinya masih antusias dan memiliki motivasi tinggi untuk bersaing. Ia juga tidak merasa 2022 akan menjadi musim terakhirnya. Tetapi, katanya, semua (soal perpanjangan kontrak) tergantung dari banyak hal.

“Tim ini dan Kawasaki sudah melakukan pekerjaan bagus sepanjang musim dingin, utamanya terkait sasis dan sistem elektronik. Kami jelas meningkat dibanding tahun lalu,” ucap Rea terkait tunggangannya, Kawasaki ZX-10RR.

“Pada saat yang sama, semua juga bisa melihat bagaimana mudahnya Bautista melewati lawan, tidak seperti saya dan Razgatlioglu. Kami membutuhkan motor yang kompetitif, Kawasaki harus meningkatkan level permainan.

“Mungkin kami bisa meningkatkan performa peranti aerodinamika untuk membuat motor melesat lebih lancar.”

Jonathan Rea berkali-kali dikaitkan dengan Ducati. Tetapi, Kawasaki ingin terus mengibarkan bendera di WSBK dan kabarnya bersedia merogoh kocek lebih dalam untuk mempertahankan pembalap berusia 35 tahun tersebut.

Kendati begitu, pabrikan yang berbasis di Minato, Tokyo dan Chuo-ku, Kobe, Jepang tersebut harus menjamin mampu memberikan motor yang kompetitif untuk Rea.

Baca Juga:

“Jika ingin lebih bagus, Anda juga harus berinvestasi banyak dan membawa motor produksi massal yang bagus ke sini, seperti yang dilakukan Ducati. Jika regulasi masih sama bertahun-tahun, semua pabrikan pasti tahu apa yang bisa dikerjakan,” tutur Rea.

“Kawasaki membawa motor baru dengan bagian dalam mesin berbeda, dan fairing baru juga. Tetapi FIM tidak mengklasifikasi ini sebagai motor baru. Kami membuat kesalahan karena salah menginterpretasi regulasi.

“Saya menginginkan motor yang kompetitif, ingin menang. Untuk melakukannya saya harus mendapatkan kejelasan siapa yang bisa menawarkan paket terbaik untuk memenuhi target ini.

“Mungkin saat ini belum ada untuk saya. Saya tak tahu bagaimana nantinya. Saya sangat termotivasi untuk melanjutkan karier di WSBK, namun semua harus tetap sesuai.”

Saat disinggung apakah Kawasaki ZX-10RR saat ini masih mampu membawanya ke posisi atas untuk dua tahun ke depan, Jonathan Rea menekankan bila sektor mesin harus lebih baik lagi.

“Saya melihat Kawasaki harus membangun sesuatu yang baru untuu (mesin) ini. Saya mampu kompetitif dengan motor ini. Traksi bagus. Tetapi saat saya memakai gigi ketiga, keempat, dan kelima, kami justru kehilangan banyak waktu untuk satu lap,” katanya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gerloff dan Oettl Dinyatakan Fit untuk Turun di Misano
Artikel berikutnya Jonathan Rea Sebut Ada Dua Filosofi di Garasi Kawasaki

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia