Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rea mulai terbiasa tidak jadi patokan

Enam kali ditaklukkan Alvaro Bautista membuat Jonathan Rea mulai terbiasa untuk tak lagi berstatus pembalap terkencang di World Superbike.

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing-Ducati Team, Jonathan Rea, Kawasaki Racing

motosport.com

Mendominasi kejuaraan dari 2015 sampai 2018, Rea menjelma sebagai sosok yang harus dikalahkan. Namun, kehadiran Bautista mengubah segalanya. Dari enam balapan yang sudah dilalui, ia dipaksa mengakui keunggulan Spaniard.

Rea pun tak sungkan memuji penampilan Bautista, dan terutama performa motor anyar Ducati Panigale V4 R. Kombinasi kedua hal itu diyakininya sebagai faktor lebih baik ketimbang Kawasaki.

“Sepertinya kompetisi sekarang selangkah di depan, memotivasi (saya) untuk terus bekerja,” ucap Rea kepada worldsbk.com.

“Secara mental, ini situasi yang sedikit berbeda bagi saya. Saya memenangi 11 balapan terakhir musim lalu. Saya perlahan-lahan mulai terbiasa tak menjadi pembalap tercepat di lintasan sekarang!”

Baca Juga:

Walau mendulang enam kekalahan beruntun, Rea rupanya enggan menyerah terlalu dini. Ia merasa telah memaksimalkan potensi terbaik Kawasaki ZX-10RR, bahkan puas atas raihan balapannya.

“(Posisi) kedua, itu posisi normal saya musim ini," canda Rea.

“Itulah posisi kami akhir pekan ini. Yang pasti, kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Alvaro dan Ducati menghadapi akhir pekan dengan sangat baik.

“Kami mendapatkan yang terbaik dari apa yang bisa kami lakukan. Saya merasa mendapatkan yang terbaik dari paket motor. Kami harus senang dengan hasil ini.”

Pembalap Irlandia Utara itu lalu mengatakan, top speed Panigael V4 R selama WorldSBK Thailand tak memungkinkannya untuk bertarung melawan Bautista di Buriram.

“Kami tidak benar-benar membuat terlalu banyak terobosan dalam balapan. Tetapi saya merasa paket (motor) kuat. Saya bisa berkendara hingga limit,” tukas Rea.

“Setidaknya saya bisa melakukan sedikit slipstream di belakang Alvaro pada lap pertama (saat Race 2). Saya bisa menjaga catatan waktu, tapi setelah itu saya kehilangan dan mengelola balapan saya sendiri.

“Awal yang solid, namun jarak ke depan semakin meningkat dan mudah-mudahan kami dapat melalukan sesuatu di Eropa.”

Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing, Alvaro Bautista, Aruba.it Racing-Ducati SBK Team
Jonathan Rea, Kawasaki Racing
Jonathan Rea, Kawasaki Racing, Alvaro Bautista, Aruba.it Racing-Ducati Team
Jonathan Rea, Kawasaki Racing, Alvaro Bautista, Aruba.it Racing-Ducati Team, Alex Lowes, Pata Yamaha
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bautista tak menduga duduki teritorial Kawasaki
Artikel berikutnya Motor produksi Indonesia di ajang balap dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia