Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rea: Saya Punya Enam Trofi yang Mengingatkan Saya Kencang

Naik podium, kecelakaan dalam balapan dan defisit klasemen terus bertambah mewarnai akhir pekan kurang memuaskan bagi Jonathan Rea. Ia juga menarik kesimpulan yang beragam setelah WSBK Spanyol.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah seri keempat musim ini, pembalap Kawasaki Racing sudah tertinggal 136 poin kejuaraan di belakang sang dominator Alvaro Bautista (Ducati).

Awalnya balapan dimulai dengan relatif baik untuk Rea, karena pada Race 1, ia mampu naik podium ketiga.

"Alvaro berkendara di balapan yang berbeda," katanya. "Balapan ini tentang saya dan Toprak Razgatlioglu. Cukup sulit untuk menjaga ritme tanpa merusak ban.

"Saya juga belajar tentang teknik elektronik untuk mengelola ban belakang dengan baik. Kami mencoba berbagai hal. Saat Toprak menyalip saya di lap terakhir, di Tikungan 3 saya pikir saya memiliki cengkeraman yang lebih baik.

"Di Tikungan 4, saya hampir saja menyalipnya tapi ban depan saya terlalu panas dan tidak ada yang bisa dilakukan. Untuk tikungan terakhir, saya memilih gigi yang lebih rendah untuk menyalipnya hingga garis finis. Tapi, dia terlalu cepat pada tikungan kanan yang cepat di sektor terakhir."

Pada akhirnya, pembalap Yamaha Toprak Razgatlioglu berhasil mengalahkan Rea dengan selisih waktu 0,063 detik.

"Saya pikir jika dilihat dari performa kami, saya ingin naik podium. Oleh karena itu, kami harus cukup puas,” kata Rea.

Baca Juga:

"Saya pikir Andrea Locatelli, Axel Bassani dan Dominique Aegerter akan berada di sana, tapi pada akhirnya kami lebih baik dari mereka.”

Ia membandingkan dengan para pesaing terdekatnya. Itulah mengapa ia menggambarkan hari Sabtu sebagai hari yang "solid" dan "lebih baik dari yang diharapkan".

Pada akhirnya, posisi ketiga ini juga menjadi sorotan utama Rea di akhir pekan, karena hari Minggu jauh lebih mengecewakan. Pada Superpole Race, duel memperebutkan posisi kedua kembali terjadi antara Rea dan Razgatlioglu.

Di awal lap terakhir, pembalap asal Turki itu menyalip di Tikungan 1. Juara WSBK enam kali berada di sisi luar dan terjatuh saat mengerem di Tikungan 1. “Saya menyentuh garis putih (di pinggir lintasan). Saat Toprak melewati saya, rasanya sangat kencang,” ia menambahkan.

“Ia memberi saya ruang, tapi pada kecepatan 320 km/jam ada juga turbulensi dari angin. Saya sedikit terdorong ke arah luar dan itu cukup untuk membuat saya terjatuh."

Itu adalah kecelakaan ketiga yang dialaminya musim ini. Rider Irlandia Utara tersebut memulai balapan hari Minggu dari posisi kesepuluh di grid.

“Di beberapa lap pertama, saya tertahan di belakang para pembalap Honda. Saya menyerang, mereka menyerang saya,” ucapnya.

Comeback tersebut sangat penting karena pada akhirnya kehilangan daya cengkeram ban. Duel panjang dengan Andrea Locatelli pun terjadi hingga akhirnya Rea mampu mengasapi pembalap pabrikan Yamaha kedua itu. Ia melaju di tujuh lap terakhir hingga finis di posisi kelima.

"Kemudian ketika saya mendapat jalur terbuka, saya pikir balapan akan berkembang dan saya bisa mengejar Toprak dan Alex. Mungkin saya menggunakan terlalu banyak ban di lap pertama,” Rea melanjutkan.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Kami melakukan sedikit perubahan dari hari sebelumnya dengan menggunakan lebih banyak ban. Saya rasa itu bukan keputusan yang tepat. Sungguh membuat frustasi karena tak bisa mengejar Toprak dan Alex Lowes."

Rekan setimnya di Kawasaki, Alex Lowes, gagal naik podium di posisi keempat. Namun demikian, Rea menarik kesimpulan yang relatif positif, karena Ninja ZX-10RR berada di semua balapan di area podium.

"Ini bukan akhir pekan yang indah, tapi lebih baik dari ekspektasi pada hari Jumat,” tuturnya.

Rea kehilangan 67 poin untuk klasemen, dari Razgatlioglu yang berada di peringkat kedua. Sama seperti 2019, Bautista seolah berada di liga yang berbeda. Hanya saja saat itu, Rea mampu membalikkan keadaan pada paruh kedua musim.

"Begitu Anda menerimanya, secara mental menjadi lebih mudah," kata pria 36 tahun itu tentang Bautista Ducati Express. "Kami berada di kompetisi yang berbeda. Saya tidak berpikir tentang kemenangan saat ini, saya berpikir tentang pengembangan motor. Tapi saya punya enam trofi besar di rumah yang mengingatkan saya bahwa saya cepat."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Race 2 WSBK Spanyol: Bautista Sapu Bersih Kemenangan di Kampungnya
Artikel berikutnya Sykes Tinggalkan Puccetti untuk Gantikan van der Mark di BMW

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia