Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
World Superbike Jerez October testing

Rea Tak Anggap Bautista Rival Terberat dalam Kariernya di WSBK

Pemilik rekor juara WSBK, Jonathan Rea, berbicara tentang rival terbesar dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com. Menariknya, ia tak menganggap kampiun dua musim beruntun, Alvaro Bautista, sebagai lawan berat.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WSBK, Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Pada 2 November 2008, Jonathan Rea mengikuti dua balapan pertamanya di World Superbike (WSBK). Saat itu, pembalap asal Irlandia Utara ini melewatkan putaran terakhir musim World Supersport (WSSP). Ia mengendarai Ten-Kate Honda Fireblade di Portimao dan tampil mengesankan dalam debutnya.

Musim 2024 akan menjadi yang ke-16 bagi Rea di World Superbike. Dalam beberapa tahun terakhir, pembalap berusia 36 tahun ini telah mengoleksi banyak sekali trofi dan mencatatkan rekor statistik. Tentu saja, ia juga mengalami banyak  duel mendebarkan dan menjadi protagonis dalam persaingan yang hebat.

Baca Juga:

Selama masa kejayaan Rea di dunia balap, Chaz Davies dari Ducati merupakan rival terberatnya, namun tidak dapat mencegahnya untuk meraih enam gelar juara dunia secara beruntun.

"Rival terbesar sepanjang karier saya mungkin adalah Chaz. Kami berduel selama beberapa tahun," kenangnya dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com.

"Tapi, saya tidak akan mengatakan bahwa Chaz adalah rival terbaik saya. Namun, bisa mengalahkannya sangat berarti bagi saya. Itu memotivasi saya untuk mengalahkannya. Sebuah momen yang besar.”

Berbicara tentang rival terkuatnya, Rea mengenang tahun-tahun awalnya di WSBK dan berkata, "Max Biaggi adalah salah satu yang terbaik karena dia adalah pembalap yang sangat bagus. Gayanya sangat mengesankan.

Jonathan Rea, Pata Yamaha WorldSBK, Dominique Aegerter, GRT Yamaha WorldSBK

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Jonathan Rea, Pata Yamaha WorldSBK, Dominique Aegerter, GRT Yamaha WorldSBK

Max Biaggi membuat pembalap anyar Yamaha itu terkesan dengan gayanya. "Jika saya ingin menunjukkan kepada anak-anak saya bagaimana cara berkendara yang benar, saya akan menunjukkan video Max kepada mereka. Ia memiliki gaya berkendara yang sangat halus,” Rea memuji.

"Tapi, Max tidak pernah menjadi salah satu rival langsung saya. Tidak ada persaingan yang nyata di antara kami. Kami pernah beberapa kali balapan satu sama lain. Ia selalu selangkah lebih maju ketika masih menjadi rider Aprilia sebelum mengakhiri karirnya," ujarnya merujuk pada musim 2012, saat Biaggi menjadi juara dunia untuk kedua kalinya.

"Saya sudah lama berada di paddock ini. Saya juga pernah berduel dengan Ben Spies. Saya ingat balapan di Nürburgring. Kami bertarung untuk meraih kemenangan, yang ditentukan di putaran terakhir. Itu sangat luar biasa," ujar Rea.

Ketika ditanya tentang pembalap yang mendominasi dalam beberapa musim terakhir, Alvaro Bautista, yang dinobatkan sebagai rider Ducati pertama yang memenangi gelar back-to-back sejak Carl Fogarty pada 1998-1999, Rea menilai,"Saya tidak akan menyebut Bautista sebagai saingan karena dia selalu sangat jauh. Dia mengalami kekalahan terburuk dalam karier saya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Razgatlioglu Sedikit Lagi Bisa Jinakkan BMW M1000 RR
Artikel berikutnya Bautista Bandingkan Perjuangan Raih Titel WSBK 2022 dan 2023

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia