Rea Tak Mau Punya Karier Sepanjang Rossi
Jonathan Rea siap untuk petualangan barunya bersama Yamaha yang akan dimulai pada 2024. Ia belum mau pensiun dari WSBK dalam waktu dekat, tapi juga tidak membayangkan punya karier sepanjang Valentino Rossi.
Enam gelar juara dunia, 119 balapan yang dimenangkan, 263 podium, 43 pole position, bukti bahwa kualitas Rea tak boleh diragukan. Sang juara World Superbike berkali-kali ini boleh saja merasa puas, namun pada 2024, ia akan memulai proyek baru untuk kembali meraih kemenangan dan, mengapa tidak, memecahkan rekor baru.
Setelah sembilan tahun bersama Kawasaki, pembalap asal Irlandia Utara ini memutuskan untuk pindah ke Yamaha. Ia ingin menghentikan dominasi Alvaro Bautista bersama Ducati selama dua musim terakhir.
Banyak yang mengira bahwa Rea akan gantung helm di akhir kontraknya dengan Kawasaki. Komitmen dengan pabrikan asal Jepang itu akan habis pada akhir 2024, tetapi keinginan untuk kembali kompetitif mendorongnya untuk memutuskan kontrak setahun lebih awal dan terjun ke proyek Yamaha, di mana ia tampaknya telah mendapatkan kembali semangatnya.
Untuk musim yang akan dimulai dalam waktu kurang dari dua bulan ini, ia telah menetapkan target untuk dirinya sendiri. Pertanda bahwa udara baru yang ia hirup di dalam kotak Yamaha membuatnya berpikir bahwa ingin melanjutkannya lebih lama lagi.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Jonathan Rea, Pata Yamaha WorldSBK
Tidak terlalu lama, seperti yang ia ungkapkan sendiri kepada Speedweek, tetapi di usia 36 tahun ia tampaknya tidak memiliki keinginan untuk berhenti. "Saya tidak berniat untuk pensiun selama saya masih kompetitif dan bersenang-senang. Saya belum berpikir untuk pensiun dan saya tak sabar untuk menghabiskan waktu bersama Yamaha,” ujarnya.
Pada usia 36 tahun, beberapa pembalap sudah lama menggantungkan helmnya, sementara yang lain berhasil meraih gelar juara dunia. Ini adalah kasus Max Biaggi, yang memenangi gelar juara dunia terakhirnya di World Superbike pada usia 40 tahun. Namun, Rea mengamati Valentino Rossi, yang kariernya panjang dan sukses.
Namun, pembalap asal Irlandia Utara ini mencari jalan tengah, tidak langsung pensiun, tetapi juga tidak berkarier selama Valentino.
“Saya tidak mengatakan bahwa ini adalah kontrak terakhir saya, tetapi saya tidak ingin berada di sini dalam lima tahun ke depan. Saya sudah berada di paddock ini sejak berusia 21 tahun. Saya masuk ke World Superbike pada 2009,” ia menerangkan.
“Jika saya masih di sini saat berusia 40 tahun, seseorang akan mengatakan kepada saya untuk memberikan ruang bagi para pembalap muda pendatang baru. Ada banyak pembalap cepat yang akan datang. Jika saatnya tiba untuk pergi, maka akan tiba."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.