Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Rea: WSBK Portugal Tegaskan Apa Yang Harus Diperbaiki Yamaha

Jonathan Rea tidak mampu finis lima besar pada WSBK Portugal, sebuah putaran yang menghasilkan hal positif dan negatif.

Jonathan Rea, Pata Yamaha WorldSBK

Yamaha juga mengalami akhir pekan sulit di Portimao. Kecepatan tertinggi yang buruk di lintasan lurus yang panjang membuat segalanya menjadi sangat sulit bagi para pembalap dari Iwata. Pada satu lap, Jonathan Rea dan rekan setimnya kurang lebih bersaing, tetapi dalam balapan mereka hanya mampu menyalip dengan mengambil risiko besar.

"Akhir pekan yang positif dalam beberapa hal," ujar juara dunia enam kali ini setelah seri Portugal, mencoba melihat sisi positifnya. Perasaannya di atas R1 lebih baik dibandingkan dengan putaran-putaran WSBK sebelumnya. Namun di sisi lain, akhir pekan balapan ketujuh musim ini menunjukkan di mana Yamaha tertinggal.

"Portimao menunjukkan di mana kami masih harus berkembang," Rea menegaskan. Setelah mengalami masalah teknis pada hari Sabtu, yang menyebabkan pembalap asal Irlandia Utara ini hanya finis P15, ia menempati urutan kesepuluh yang mengecewakan pada Superpole Race.

Baca Juga:

"Pada balapan singkat saya melakukan start dengan baik, tetapi pertarungan di grup terbukti sulit ketika semua orang memiliki grip. Hal ini mempengaruhi posisi start kami di Race 2. Saya harus start di urutan kesebelas," jelasnya.

Pada balapan kedua, Rea kesulitan untuk menembus rombongan, dengan kurangnya kecepatan tertinggi yang terbukti menjadi penghambat.

“Saya melakukan start dengan baik tetapi terjebak dalam beberapa pertempuran, terutama dengan Xavi Vierge. Saya mengalami banyak masalah untuk menyalipnya dan hal itu sedikit mempengaruhi balapan saya. Dia tidak begitu kuat di lap penuh, tapi dia kuat di lintasan lurus, jadi kami bertarung cukup sengit," tuturnya.

Ketika Rea berhasil melewati pembalap Honda asal Spanyol itu, ia kemudian menyalip Michael van der Mark dan Danilo Petrucci.

"Meski jaraknya cukup jauh, saya berhasil menyalip mereka. Salah satu kelebihan kami dengan R1 adalah kecepatan dengan ban bekas," ujarnya. Di lap terakhir, ia berhasil menyalip rider BMW asal Belanda itu untuk finis di urutan keenam.

Jonathan Rea, Pata Yamaha WorldSBK

 

Mantan pembalap Kawasaki menutup akhir pekan dengan perasaan campur aduk. "Perasaan saya campur aduk, karena saya tidak pernah merasa begitu nyaman dengan motor ini dalam hal sasis.

“Saya bisa memanfaatkan kekuatan motor dengan lebih baik. Secara keseluruhan, ini adalah akhir pekan yang membuat saya percaya diri, karena dalam hal perasaan dan elektronik, saya telah mendapatkan keuntungan dalam mengendarai motor seperti yang saya inginkan,” ia menerangkan.

 Di sisi lain, bagi rekan setimnya,Andrea Locatelli, akhir pekan ketujuh WSBK 2024 tidak menyenangkan. Pembalap Italia itu, yang merupakan pembalap terbaik tim pabrikan Jepang secara keseluruhan di kejuaraan ini, gagal tembus 10 besar pada tiga balapan. Ia hanya memetik sepuluh poin dengan dua kali finis di P11 pada balapan utama.

"Itu adalah salah satu akhir pekan terburuk bagi kami secara umum," kata pembalap Italia itu. "Setelah kualifikasi sepertinya kami tidak berada di posisi yang buruk, tetapi pada hari Sabtu dan Minggu, saat balapan, saya harus menghadapi getaran yang kuat di bagian belakang motor. Sangat sulit untuk mengatasinya dan untuk bisa menekan dengan keras. Kami tahu kami kehilangan banyak poin untuk kejuaraan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bautista: Saya Mulai Kuasai Motor dan Menekan seperti Tahun Lalu
Artikel berikutnya Bautista Akui Dirugikan Ketidaksabarannya Melakoni Duel

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia