Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding Dijanjikan Kursi Tim Pabrikan Ducati MotoGP

Scott Redding berpeluang comeback ke MotoGP jika berhasil memenangi titel World Superbike. Namun, ia ragu apakah masih pantas jadi pembalap pabrikan Ducati.

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Foto oleh: Ducati Corse

Redding meninggalkan MotoGP pada akhir 2018 lalu. Pria asal Inggris itu memilih berkarier di British Superbike Championship setahun berikutnya, dan sukses keluar sebagai juara.

Itu membuat Ducati memutuskan untuk membawanya ke WSBK, dan menempatkannya di tim pabrikan Aruba.it, menggantikan Alvaro Bautista.

Tahun lalu, performa Redding memang tidak terlalu konsisten. Pun demikian, ia berhasil menyelesaikan musim sebagai runner-up.

Hal tersebut membuat para petinggi Ducati puas, dan menjanjikan kursi tim pabrikan di MotoGP jika sang pembalap mampu meraih titel WSBK. Ini juga sebagai motivasi tambahan agar Redding memiliki musim yang bagus.

“Saya tidak merasa karier Scott di MotoGP sudah berakhir. Kembali ke MotoGP harus menjadi tujuan utamanya, tetapi setelah dia memenangi gelar World Superbike bersama kami,” kata Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, seperti dilansir Speedweek.

Menjadi tantangan tersendiri bagi Redding jika ingin kembali ke ajang balap motor paling bergengsi, mengingat usianya kini sudah 28 tahun dan skuad Ducati di MotoGP berusia sangat muda. 

“Saya memang ingin memenangi titel World Superbike, setelah itu saya menginginkan tawaran kursi tim pabrikan Ducati di MotoGP,” ujarnya.

“Saya merasa bisa memenangi gelar. Sungguh frustrasi ketika tidak bisa menunjukkan apa yang Anda miliki. Jika tidak memungkinkan, maka saya tetap ingin berada di Superbike, meraih kesuksesan di sini dan memenangi banyak titel.”

Baca Juga:

Persaingan di MotoGP memang sangat ketat, karena perbedaan kecil bisa memengaruhi keputusan manajemen. Redding pun menyadari dapat kesulitan menghadapi generasi muda yang memiliki determinasi tinggi.

“Saya tidak ingin kembali ke MotoGP yang terdengar seperti sebuah rencana. Saya lebih senang ketika bisa memenangi titel World Superbike, maka bisa melakukan tes dengan Ducati menggunakan motor MotoGP,” tuturnya.

“Jadi, saya akan mengetahui sejauh mana kemampuan saya. Saya benar-benar mengapresiasi tawaran itu. Motor Ducati salah satu yang terbaik, tapi saya harus memenangi titel terlebih dahulu.”

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Foto oleh: Ducati Corse

Kendati begitu, Redding yakin dirinya bisa memperjuangkan hasil positif jika dibekali paket motor terbaik di MotoGP.

“Saya balapan bukan untuk mengincar banyak uang. Saya balapan untuk menang, jika tidak bisa, itu sungguh menyakitkan. Terutama ketika sata mengetahui bisa mendapatkan hasil bagus,” kata pemakai nomor #45 itu.

“MotoGP merupakan kategori yang sangat sulit, tapi saya sadar bisa memperjuangkan posisi lima besar dengan motor bagus. Bahkan, bisa memperjuangkan podium. Namun, saya tidak pernah menunggangi motor itu.

“MotoGP merupakan puncak olahraga balap motor, di mana yang terbaik dari yang terbaik berkompetisi di sana. Tapi Anda menyadari apa yang akan terjadi ketika Anda keluar dari persaingan.

“Inilah perbedaan antara saya, Bautista dan pembalap lainnya. Beberapa dari mereka hanya menikmati balapan di MotoGP. Bahkan setelah finis di posisi ke-20, mereka tetap bisa tersenyum.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lucas Mahias Siap Maksimalkan Setiap Kesempatan
Artikel berikutnya Besok, Ten Kate Yamaha Perkenalkan Aegerter-Galang Hendra

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia