Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding Evaluasi Musim Debutnya di WSBK

Pembalap Ducati, Scott Redding, mengenang kembali momen menyenangkan dan menyakitkan saat mengarungi tahun pertama dalam kejuaraan World Superbike (WSBK).

Scott Redding, Aruba.it Racing Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah 10 musim berkiprah di balap motor Grand Prix, Redding hijrah ke ajang British Superbike (BSB) pada 2019. Berstatus rookie, sang pembalap sukses menggondol gelar juara.

Berbekal raihan mengesankan itu, Redding pun memutuskan pindah ke WSBK, usai menerima pinangan pabrikan Ducati. Di skuad Borgo Panigale, dia menggantikan Alvaro Bautista untuk tandem dengan Chaz Davies.

Hadirnya sosok pembalap anyar di grid World Superbike membuat kejuaraan bergairah. Banyak yang mengunggulkan, sembari berharap Redding dapat menghentikan dominasi Jonathan Rea.

Dan benar saja. Sepanjang paruh pertama musim, Redding jadi penantang kuat Rea dalam perebutan titel. Namun, saat memasuki paruh kedua, rider Inggris itu tak kuasa membendung laju kencang rivalnya tersebut.

Kendati gagal merengkuh gelar juara, Redding masih boleh berbangga hati. Pasalnya, sebagai rookie WSBK, dia mencatatkan torehan gemilang. Sebanyak 14 podium berhasil dikemasnya, termasuk lima kemenangan.

Baca Juga:

“Banyak momen hebat. Menang di Jerez sungguh luar biasa bagi saya. Dan menang di Aragon juga bagus untuk saya. Begitu pula kemenangan di Magny-Cours, karena ketika itu semuanya dipertaruhkan,” tutur Redding mengevaluasi musim debutnya kepada WorldSBK.com.

Feeling dan emosi saya luar biasa di tahun ini. Saya merasa sangat gembira. Saya mendapat banyak perasaan positif dari musim ini.”

Ditanya apa pengalaman terburuk sepanjang World Superbike 2020, Redding menyebut kegagalan finis saat Race 1 Aragon. Meski kemudian berhasil memenangi Superpole Race, serta podium ketiga di Race 2, dia tetap sulit mengejar Rea.

“Momen terburuk tahun ini bagi saya mungkin jatuh di Aragon,” ucap Redding.

“Jujur saja, itu menyakiti hati saya. Itu adalah momen di mana saya menyadari, bahwa kejuaraan akan sulit untuk direbut kembali.

“Ya, (jatuh di Aragon) itu menyakitkan.”

Musim ini, Redding masih akan meramaikan pertarungan WSBK bersama Ducati. Namun dia tak lagi berduet dengan Davies. Michael Ruben Rinaldi yang bakal jadi rekan setimnya.

Scott Redding, Aruba.it Racing Ducati

Scott Redding, Aruba.it Racing Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Loris Baz di Tengah Ketidakpastian
Artikel berikutnya Kesan Pertama Bos Barni Ducati terhadap Sosok Rabat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia