Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding Ilustrasikan Bautista untuk Tuntut Aturan Berat Minimum

Scott Redding mengilustrasikan Alvaro Bautista untuk membuka debat seraya menuntut regulasi berat minimum di World Superbike (WSBK). Bautista pun bereaksi.

Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Alvaro Bautista menjadi favorit kuat untuk merebut gelar WSBK 2022. Menjelang dua balapan terakhir, andalan tim pabrikan Aruba.it Racing – Ducati itu unggul hingga 82 poin atas juara dunia Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) dan 98 poin atas Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK).

Rider asal Talavera de la Reina, Spanyol, itu memang superior di atas Ducati Panigale V4 R musim ini. Banyak pembalap yang menilai kehebatan Bautista tidak lepas dari bobot tubuhnya yang sangat ringan, di bawah rata-rata rider lain.

“Bobot Bautista yang 20 kg lebih enteng daripada seluruh pembalap di grid WSBK saat ini tidak diragukan lagi menjadi pembeda,” ucap Rea, juara dunia Superbike enam kali beruntun (2015-2020) di sela-sela balapan di Sirkuit Catalunya, akhir September lalu.

 

Pembalap terakhir yang membuka debat soal bobot tubuh ini adalah Scott Redding (BMW Motorrad WorldSBK). Melalui akun Instagram, pembalap asal Inggris itu bahkan memakai foto dirinya disandingkan dengan Bautista, seraya mencantumkan bobot tubuh sebagai perbandingan.

Dengan ilustrasi tersebut, Redding – yang musim lalu masih membela skuad pabrikan Ducati (posisinya musim ini digantikan Bautista) – juga membuka perdebatan tentang aturan pembatasan berat minimum yang seharusnya ada di WSBK.

“World Superbike sudah melakukan pekerjaan luar biasa agar ajang ini menjadi kejuaraan balap motor terbaik di dunia. Tetapi, mengapa tidak ada batasan berat minimum pembalap? Saya bicara soal ini karena bukan pesaing gelar musim ini,” ujar Redding dalam akun Instagram-nya.

“Banyak yang tak mau bicara soal ini karena mereka dikritik oleh penggemar dan para ‘ahli’ di media sosial. Anda bisa lihat video ini dan akan sadar bila rider bertubuh kecil akan sangat diuntungkan di trek lurus antara 0,2 sampai 0,4 detik.

“Ini mungkin terlihat kecil bagi Anda. Tetapi ketika di satu balapan ada 10 pembalap yang hanya dipisahkan waktu 1 detik, ‘0,2’ di lintasan lurus ini akan sangat berpengaruh besar.

“Selain peningkatan kecepatan, pembalap berbobot ringan juga membuat motor takkan boros bahan bakar dan karet ban tidak akan cepat habis seperti pembalap yang lebih berat.”

Baca Juga:

Redding memang menandai semua akun pembalap WSBK dalam unggahannya tersebut di antara mereka juga ada Bautista, yang tentu saja menjadi pembalap yang paling terpojok. Menanggapi fotonya yang dipasang Redding, Bautista pun berkomentar menohok.

“Mari juga bicara soal kekuatan. Pembalap kecil juga kalah tenaga untuk menggerakkan motor saat menikung misalnya. Ini tak jadi masalah bagi pembalap besar yang pasti berotot,” kata Bautista.

“Jadi, jika ingin membatas satu hal, Anda juga harus melihat batasan pada hal lainnya. Saya rasa yang terpenting adalah Anda fokus pada satu dari sekian banyak kekuatan dan mencoba meminimalisasi kelemahan.

“Memang mudah mencari alasan dari luar daripada bekerja keras dan menerima realitas. Jujur, ini kali pertama sepanjang karier ada pembalap lain yang komplain soal berat badan pembalap lain.”

Pembalap lain seperti rekan setim Bautista, Michael Ruben Rinaldi, tampaknya memilih bersikap netral dengan hanya memasang emoji. Namun, pembalap seperti Loris Baz (Bonovo Action BMW) cenderung berpihak pada Redding.

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati, Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team, saat bersaing di Race 1 WSBK Prancis.

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati, Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team, saat bersaing di Race 1 WSBK Prancis.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Saya setuju (pendapat Redding, red) 200%. Saya juga memiliki berat 95 kg dan sudah seperti ini sepanjang hidup,” kata pembalap asal Prancis itu.

“Saat ini, sistem elektronik dan aerodinamika motor-motor makin baik. Artinya, kerugian yang selama ini dihadapi pembalap bertubuh besar juga kian berkurang. Namun di sisi lain, perlu strategi baru untuk memaksimalkannya.”

Perdebatan soal bobot pembalap ini memang selalu muncul di kejuaraan dunia balap roda dua. Di MotoGP, Dani Pedrosa menjadi yang paling terpengaruh dan salah satu yang paling bersuara keras soal batasan berat badan.

Dengan berat badan hanya 50 kg, pembalap asal Catalunya, Spanyol, itu memang banyak membantunya di kelas-kelas kecil dan menengah (ia juara dunia kelas 125cc 2003 serta 250cc 2004 dan 2005). Tetapi saat turun di kelas premier, bobot tubuh menjadi masalah besar bagi Pedrosa.

Itulah mengapa pria yang kini menjadi pembalap penguji KTM di MotoGP itu selalu mengatakan jika ringannya bobot tubuh dikompensasi dengan kurangnya kekuatan. Sebagai catatan, ada regulasi batas berat minimum untuk total bobot pembalap-motor di kelas Moto2 dan Moto3.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Iker Lecuona Frustrasi Hadapi Rekan Setim di San Juan
Artikel berikutnya Team Pedercini Turunkan Kyle Smith di Mandalika dan Phillip Island

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia