Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding Optimistis Gelar WSBK Masih Terjangkau

Pembalap tim pabrikan Ducati, Scott Redding, yakin peluangnya merebut gelar Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) belum habis.

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

WSBK Inggris di Sirkuit Donington Park, akhir pekan lalu, menjadi lomba terburuk bagi Scott Redding sejauh empat putaran yang sudah digelar musim ini. Dari tiga race yang dilombakan, pembalap Aruba.it Racing – Ducati itu tidak mampu naik podium.

Inilah untuk kali pertama dalam 12 race yang sudah dilangsungkan, Redding tidak mampu finis di tiga besar. Di Donington, ia tidak mampu finis di Race 1 karena kecelakaan, ke-18 di Superpole Race karena berjudi dengan ban, dan P4 di Race 2.

Hanya merebut 13 poin (dari Race 2), Redding memang belum tergeser dari peringkat ketiga klasemen WSBK. Tetapi, gapnya dengan pemimpin klasemen yang kini dipegang Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) kini menjadi 66 poin.

Gap antara Razgatlioglu dengan Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK) yang kini berada di P2 yang hanya dua poin, memunculkan asumsi bila Redding bakal sangat kesulitan menutup gapnya dengan dua pembalap teratas tersebut.

Ditambah, hasil buruk di Donington membuat pembalap asli Inggris tersebut kini sudah tujuh balapan beruntun tidak mampu naik podium.

Kendati demikian, runner-up WSBK 2020 tersebut tetap optimistis menatap musim ini. Sembilan putaran (27 race) ke depan akan dimanfaatkannya betul untuk merebut poin sebanyak mungkin.

“Target kami tetap gelar juara dunia. Di sini, WSBK, poin yang diperebutkan pada setiap putaran (total 62 poin jika mampu memenangi seluruh tiga race) jauh lebih besar dibanding MotoGP,” ujar Redding.

Baca Juga:

Pemenang tujuh race dari total 37 yang sudah diikutinya sejak 2020 itu menyadari, gap poinnya dengan Razgatluoglu memang besar dan cukup sulit dikejar.

“Tetapi itu (mengejar untuk menyamakan poin) bukan hal mustahil. Dari yang saya dengar dan lihat, sepertinya Jonathan membuat kesalahan saat mendapatkan sedikit tekanan dari Toprak,” tutur Redding.

Lebih jauh, Redding juga mengungkapkan situasi persaingan antara Rea dan Razgatlioblu dalam memperebutkan posisi teratas di setiap balapan. Menurutnya, karena tekanan Razgatlioglu, Rea saat ini benar-benar tidak akan senyaman musim-musim sebelumnya.

“Mungkin saya saat ini belum bisa selalu berada di dekat mereka. Namun, saya akan ke sana untuk memafaatkan situasi jika skenario buruk menimpa mereka. Kini, ada pembalap yang bisa mengusik Jonathan dan itu membuatnya kesulitan,” tutur Scott Redding.

Ia pun mencontohkan apa yang dialami Rea di Misano, Italia, lomba sebelum Donington. Juara dunia WSBK enam musim terakhir itu terlihat frustrasi karena tidak mampu mendapatkan kecepatan ideal. Hal serupa kembali terjadi di Donington.

“Ia memang tidak terlalu kesulitan. Tetapi, ia kini mendapatkan dengan sedikit tekanan. Lomba tidak akan mudah bagi Jonathan bila Toprak selalu berada di dekatnya,” kata Scott Redding.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Podium Perdana Van der Mark dengan BMW di WSBK Inggris
Artikel berikutnya Kejar Pabrikan Lain, Sykes Tuntut BMW Terus Berkembang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia