Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding Sebut Bautista Unggul karena Dua Faktor

Scott Redding termasuk yang menganggap keunggulan Alvaro Bautista dalam World Superbike (WSBK) 2022 dipengaruhi oleh kualitas Ducati Panigale V4R dan postur.

Scott Redding, BMW Motorrad WorldSBK Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap BMW Motorrad WorldSBK Team tersebut merupakan salah satu yang direpotkan oleh performa motor. Perjalanannya hingga empat putaran musim ini terseok-seok.

Ekspektasi tinggi ketika pindah dari Ducati ke BMW kandas. Pasalnya, pabrikan Jerman tak kunjung bisa membuat BMW M1000RR yang kencang sesuai keinginan Redding.

Pencapaian terbaiknya P5 Race 2 WSBK Belanda. Selebihnya, ia harus berjuang di papan tengah. Hal ini bertolak belakang dengan rapornya musim lalu, di mana rider Inggris menang dua kali dan podium ketiga dalam periode yang sama.

Penyesalan mungkin pernah tebersit dalam benaknya. Apalagi penggantinya di Aruba.it, Bautista, menjulang dalam klasemen karena memetik enam kemenangan dan tak pernah turun dari podium.

Redding, yang pernah menunggangi Panigale V4R selama dua tahun, berpendapat bahwa kecepatan motor impresif di trek lurus faktor pendongkrak utama prestasi Bautista.

“Saya kira Alvaro Bautista bisa memenangi titel karena dia punya keuntungan besar, khususnya di trek lurus, karena Ducati kencang. Selain itu, bobotnya cuma 53 kg, yang mana sangat tidak adil,” ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.

“Saya suka balapan yang sulit tapi ketika Anda bertarung lawan seseorang seperti dia yang bisa melaju (lebih cepat) 0,2 detik di trek lurus dan terus menyalip Anda di trek lurus, tak peduli selambat apa pun Anda mengerem, Anda mengerti bahwa dia bisa menang karena keuntungan itu.”

Mantan pembalap MotoGP itu tak mau komentarnya jadi bumerang sehingga meluruskan lagi. Menurutnya, Bautista mampu jadi juara karena punya talenta.

“Namun, tolong jangan salah paham, dia pembalap berbakat. Seorang pembalap dengan talenta seperti itu dan keuntungan dapat membawa gelar pulang,” ucapnya.

“Beberapa tahun lalu, dia melakukan kesalahan yang tidak mau dia ulang. Jika semua berjalan lancar, dia akan jadi juara.”

Baca Juga:

Pendapat Redding tersebut bertolak belakang dengan pandangan Bautista. Ia justru merasa kesulitan karena posturnya kecil.

Sebagai perbandingan, pembalap Spanyol memiliki tinggi 169 cm. Sedangkan, Redding punya tinggi 185 cm dan bobot sekitar 78 kg.

“Dengan tinggi dan berat, saya harus mencoba membuka gap secepat mungkin sejak awal. Sebagai pembalap pendek, saya dirugikan karena butuh lebih banyak berat di roda depan setiap keluar tikungan,” ia menjelaskan kepada Speedweek.com.

“Para pembalap tinggi besar tak punya masalah dari sisi ini, mereka bisa belok dengan mudah. Itu kenapa saya geli ketika ada yang bilang pembalap lebih kecil diuntungkan. Saya tidak setuju, justru karena kami punya banyak kelemahan. Pembalap besar tidak mengerti masalah saya karena mereka tak mengetahuinya.”

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Alvaro Bautista, Aruba.it Racing Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Scott Redding Tuntut BMW Bergerak Cepat
Artikel berikutnya Pemenang Isle of Man TT Dapat Wildcard WSBK

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia