Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding Yakin Rea Sedang Tertekan

Runtuhnya dominasi Jonathan Rea membuat World Superbike (WSBK) 2021 makin seru. Scott Redding bahkan menyebut pembalap Kawasaki Racing Team itu merasa tekanan besar.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Gold and Goose / Motorsport Images

Di WSBK Inggris, juara bertahan WSBK tersebut hanya menang Superpole Race 1. Sedangkan Race 1 dan Race 2 di Donington, dikuasai Toprak Razgatlioglu. Rea bahkan berada di urutan ke-20 dalam balapan penutup, Minggu (4/7/2021).

Akibatnya, Rea kehilangan posisi puncak klasemen musim ini dari Razgatlioglu. Ia kalah 2 poin dari pembalap PATA Yamaha tersebut.

Nasib buruk pembalap Irlandia Utara itu mendapat perhatian dari para rivalnya. Ia kini tak lagi jadi sosok yang sangat sulit dikalahkan.

“Toprak sangat solid dan Rea melakukan kesalahan. Rea sekarang di bawah tekanan dan tidak mudah baginya,” ujar Redding.

Pembalap Aruba.it Ducati tersebut kini berani bermimpi jadi juara WSBK, meski mengalami kekecewaan. Penghuni peringkat ketiga klasemen tersebut gagal finis di Race 1, 18 Superpole Race dan 4 Race 2.

Baca Juga:

“Saya frustrasi dengan pencapaian akhir pekan ini. Saya ingin naik podium, saya mencoba hingga akhir lomba dan ada momen di mana nyaris podium. Target saya selalu kejuaraan, di SBK, memberikan lebih banyak poin daripada MotoGP, juga meski Anda tertinggal 60 poin dapat memulihkan di sebuah akhir pekan,” tuturnya.

Redding mengaku Panigale V4R makin sulit dikendalikan. Di Donington, tak ada satu pun penunggangnya yang mampu finis tiga besar.

“Semua yang naik Ducati kelelahan di akhir pekan ini, tidak mudah bagi siapa pun. Saya memilih ban basah tapi saya tidak punya grip. Itu pilihan salah,” katanya.

“Saya tidak punya dorongan penting untuk memulihkannya, sulit jiga karena dari level set-up berfungsi dengan baik, pada paruh kedua lomba, saya punya feeling lebih baik tapi kami kesulitan dengan kelincahan dan akselerasi. Dua poin yang membaut lawan berada jauh di depan kami.

“Kami selalu berangkat dari jauh, tahun lalu motor ini lebih mudah, itu lebih membantu. Sekarang sebaliknya, entah lebih baik atau sangat buruk, tidak ada jalan tengah. Motor lain lebih baik, Yamaha selalu punya langkah maju, juga BMW. Masalahnya Ducati adalah dari satu sirkuit ke sirkuit lain, semua dapat berubah.”

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Scott Redding, Aruba.It Racing - Ducati

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Race 2 WSBK Inggris: Razgatlioglu Ambil Alih Puncak Klasemen
Artikel berikutnya Kehilangan Takhta WSBK 2021, Rea Bertekad Tingkatkan Performa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia